No :....002...............................................
Nama
Pemilik :....Nana
Junita..................................
Alamat/No.Telp :....Jl.sahabat 5 /085242506296........
Species :.....Anjing.........................................
Sinyalemen :.....Ras : Tekel,
................................
.....Warna
rambut/kulit:Hitam..........
...Jenis kelamin :
Jantan....................
Nama
Hewan :.....BOY.............................................
KARTU STATUS
PASIEN
Tgl
|
Anamnesa/Status Praese
|
Diagnosa
|
Terapi
|
drh
|
01 oktober 2013
|
·
Keadaan Umum :
Perawatan :
kurang baik
Tingkah laku :
jinak
Gizi: baik
Sikap berdiri:
tegak pada keempat kaki
Suhu rektal :
38,3oC
Frekuensi
denyut jantung : 60x/menit
Pulsus :
80x/menit
·
Kulit & Rambut :
Aspek rambut :
Kusam
Kerontokan :
ada sedikit
Permukaan kulit
: Alopecia/ada lesi pada kulit
Multipokal
(tidak beraturan dan berada di berbagai tempat seperti di kepala
·
Kepala & Leher :
Inspeksi
Ekspresi wajah
: takut
Posisi kepala :
selalu menunduk
Palpasi
Refleks pupil :
baik
Mulut : Tidak
ada kelainan/tdk ada caries
Bau mulut :
menyengat
Telinga :
sedikit kotor
Mukosa hidung :
agak basah
|
DEMODECOSIS
|
· kasus
demodecosis lokal, terapi yang digunakan yaitu dengan memandikan anjing
secara teratur dengan shampo antiseboroik (benzoyl-peroxide).
· Untuk
mengatasi keracunan Amitraz dapat digunakan Yohimbine dengan dosis 0.25 ml/10
kg bb iv dengan perlahan-lahan.
· Untuk kasus
demodecosis dengan komplikasi yaitu demodecosis yang disertai pyoderma, kulit
bersisik, pengerasan kulit luar dan hipofungsi dari kelenjar thyroid maka
pengobatan awal ditujukan pada pyoderma sebelum mengobati demodecosis dengan
akarisida.
· Setelah
anjing dilakukan pencukuran bulu, dilakukan hidroterapi dengan air hangat
yang digosokkan dengan keras, kemudian diberikan antibiotika long-acting,
setelah itu dimandikan dengan shampo benzoyl-peroxide. Kemudian dilakukan
kombinasi dengan terapi sistemik dan akarisida.
· Terapi sistemik untuk demodecosis menurut
yaitu Ivermectin (300-600 µg/kg bb/hari po), Milbemycin (1.0-2.0 mg/kg
bb/hari), Moxidectine (0.5 mg/kg bb 2 minggu 1x secara topikal), dan vitamin
E sebagai penguat efek terapi akarisida (400-800 IU 3-5x/hari). Terapi
akarisida tetap dilanjutkan sebanyak 2-3x setelah pemeriksaan kerokan kulit
menunjukkan hasil yang negatif.
|
Suharmita Darmin
|
PENJELASAN:
Alasan Mendiagnosa:
Anjing
ini terkena penyakit Demodecosis ini dapat dilihat dari gejala klinisnya yaitu
adanya alopecia multifokal seperti di kepala. Demodecosis adalah Penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit, salah satunya
adalah demodecosis yaitu Demodex sp.
Demodecosis yang menyerang anjing ini yaitu terglog demodecosis lokal
karena hanya menyerang sebagian daerah tubuh si anjing tidak secara
keseluruhan.
Umumnya
anjing dengan ras murni lebih sering terkena di bandingkan dengan ras campuran.
Hal ini disebabkan adanya faktor predisposisi genetik seperti Dachshunds, pugs
dan Bulldog, tekel dan ras lain seperti anjing berbulu pendek. Adapun faktor
predisposisi lain seperti umur, nutrisi, stress, hypothroidism, estrus dan suhu
lingkungan yang bisa menyebabkan demodecosis ini. Anjing tua mengalami demodecosis
karena hewan tersebut menderita dari masa mudanya dan terjadi defisiensi
tanggap kebal yang disebabkan karena mengalami penyakit dalam yang srius.
Lesi
dan tanda-tanda kudis demodex pada anjing ditunjukkan dengan bulu anjing yang
rontok, berkerak, kulit merah, dan bulu berminyak atau lembab. Tungau demodeks
tersebut hidup di folikel bulu/rambut, sehingga dalam banyak kasus, rambut
rontok adalah tanda-tanda atau ciri-ciri awal anjing terserang demodex. Selain
itu, rambut rontok dimulai di sekitar moncong anjing, daerah sekitar mata,
perut anjing dan daerah lain di kepala. Lesi/keropeng bisa meneybakan si anjing
gatal dan bisa juga tidak gatal.
Diantaranya
bentuk lokal ditandai dengan adanya alopecia yang parsial pada wajah terutama
sekitar mata dan moncong anjing, juga pada daerah ekstremitas tubuh dan kulit
kering yang tidak disertai rasa gatal. Bentuk umum ditandai dengan alopecia
hampir semua bulu tubuh baik kepala, leher, lengan dan kaki sehingga bulu
menjadi jarang dan tipis dan kulit terlihat berminyak. Bentuk ini biasanya
diikuti penyakit dalam yang serius seperti tumor dan immunosuppresif. Sedangkan
bentuk pododermatitis dicirikan dengan alopecia kemudian kulit menjadi kering
dan kasar kemudian terjadi proses hyperpigmentasi yang menyebabkan kulit
menjadi merah. Pada kasus yang berat menyebabkan si anjing tidak nafsu makan, kekurusan,
sepsis dan kematian.
Differensial
diagnosa dari demodecosis yaitu folikulitis atau furunculosis akibat bakteri,
dermatophytosis, pemphigus kompleks, dermatitis kontak, dermatomiositis, dan
lupus erytrematosus kompleks. Diagnosa penunjang yang digunakan untuk
mengetahui infeksi Demodex yaitu dengan melakukan scraping kulit. Prognosa dari
kasus demodecosis bergantung pada tingkat keparahan, genetik, imunologi, dan penyakit
yang terkait dengan demodecosis.
0 komentar:
Posting Komentar