Tugas : Dasar-Dasar
Manajemen
Dosen : Dr.
Sitti Nurani Sirajuddin, SPt, MSi
CONTOH HIERARKI KEBUTUHAN MANUSIA MENURUT MASLOW
HAMSARI
ASWAR
I3 11 09
294
JURUSAN
SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
TEORI MOTIVASI
MASLOW
Berdasarkan Ornstein & Hunkins
(2009) mengungkapkan bahwa terdapat beberapa tingkatan kebutuhan manusia
menurut Maslow, yakni: (1) Kebutuhan fisiologis; (2) Kebutuhan perasaan aman;
(3) Kebutuhan dicintai dan dimiliki; (4) Kebutuhan penghargaan; (5) Kebutuhan
aktualisasi diri.
Contoh Kebutuhan-kebutuhan
psikologis manusia menurut Maslow dikaitkan dengan pelayanan dari pemandu
wisata berikut saran yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah guna mendukung
pelayanan yang berkualitas.
v Pertama, kebutuhan Fisiologis, berikut keterangan
dalam bentuk rubrik:
Kebutuhan manusia berdasarkan Maslow
|
Keterangan
|
Contoh perilaku wisatawan yang mencerminkan
kebutuhan fisiologis manusia.
|
Contoh perilaku yang dapat dilakukan oleh pemandu
wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.
|
Kebutuhan fisiologis (physiological)
|
seperti rasa lapar, haus, kebutuhan untuk tidur,
kebutuhan untuk metabolism pencernaan ( buang air kecil atau buang air
besar), kebutuhan untuk membersihkan diri (cuci muka, cuci kaki, mandi).
|
Para wisatawan membutuhkan informasi yang lengkap
dan detail mengenai kebutuhan dalam memilih tempat penginapan.
|
Pemandu wisata dapat inisiatif bertanya kepada
wisatawan mengenai persyaratan penginapan yang akan dipilih. Misalnya:
penginapan perlu ada fasilitas AC dan Wi-Fi, dan sebagainya.
|
Para wisatawan membutuhkan informasi yang lengkap
mengenai keterangan tempat makan dan minum di sekitar daerah wisata.
|
Pemandu wisata diharapkan mengenali dengan baik
wilayah yang menyediakan makan dan minum di daerah wisata.
|
||
Para wisatawan membutuhkan kamar mandi yang bersih
sebagai sarana untuk cuci kaki, cuci muka, metabolisme pencernaan
(buang air kecil atau buang air besar) saat di daerah wisata.
|
Pemandu wisata diharapkan mengenali lokasi
kamar mandi yang tersedia di daerah wisata.
|
Hal yang dapat dilakukan oleh
pemerintah daerah berkaitan dengan kebutuhan fisiologis yang berupa kebutuhan
untuk istirahat, maka pemerintah daerah dapat menyediakan direktori yang
lengkap dan valid mengenai tempat penginapan, berikut detail fasilitas dan
harga. Pemerintah juga dapat menyediakan informasi mengenai bahasa asing yang
dikuasai oleh pemilik penginapan, kemudian dapat juga diberi keterangan seperti
penguasaan bahasa asing pemilik penginapan mencapai level cukup atau rata-rata
atau sangat bagus. Direktori yang lengkap ini dapat berupa situs atau buku,
sehingga pemandu wisata dapat memiliki akses informasi untuk wisatawan.
Hal yang berkaitan dengan kebutuhan
fisiologis berupa makan dan minum di daerah wisata, pemerintah daerah dapat memberikan
peta mengenai tempat makan dan minum yang tersedia di daerah sekitar wisata.
Keterangan tersebut dapat berupa aneka ragam menu dan harga yang ditawarkan
oleh rumah makan. Selanjutnya, hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah
berkaitan dengan kebutuhan fisiologis yang berupa kebutuhan metabolisme
pencernaan di daerah wisata adalah terjaminnya kebersihan kamar mandi.
Pemerintah perlu memastikan bahwa kamar mandi selalu bersih dan tersedia air
bersih.
v Kedua, kebutuhan perasaan aman, berikut keterangan
dalam bentuk rubrik:
Kebutuhan manusia berdasarkan Maslow
|
Keterangan
|
Contoh perilaku wisatawan yang mencerminkan
kebutuhan manusia akan rasa aman.
|
Contoh perilaku yang dapat dilakukan oleh pemandu
wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.
|
Keamanan (safety) seperti perasaan aman.
|
Kebutuhan untuk melakukan hal-hal penting, juga
kebutuhan untuk menghindari ancaman.
|
Para wisatawan perlu merasa aman membawa
barang-barang elektronik seperti mobile phone, tablet, kamera digital
dalam merekam beberapa daerah wisata.
|
Pemandu wisata dapat memberi informasi kepada
wisatawan apa sajakah yang diperbolehkan dan tidak dalam mereka daerah
wisata.
|
Para wisatawan perlu merasa aman dalam hal
mendapatkan informasi. Artinya informasi yang diberikan oleh pemandu wisata
merupakan informasi yang valid mengenai daerah wisata yang hendak dituju atau
yang sedang dikunjungi.
|
Pemandu wisata perlu memiliki pengetahuan yang benar
dan tepat mengenai daerah wisata yang hendak dikunjungi atau yang sedang
dikunjungi.
|
Hal yang dapat dilakukan oleh
pemerintah daerah adalah memberikan keterangan kepada para wisatawan mengenai
keamanan akan daerah wisata. Misalnya: apakah daerah wisata sudah layak
dikunjungi, atau masih dalam perbaikan sehingga para wisatawan perlu menggunakan
beberapa alat pelindung, dan sebagainya. Perasaan aman tersebut tidak hanya
berupa fisik namun juga berupa informasi mengenai daerah wisata yang
dikunjungi.
Para wisatawan perlu merasa aman
bahwa informasi yang ia dapat atau ia terima dari pemandu wisata merupakan
informasi yang benar dan tepat. Alangkah baiknya, apabila pemerintah daerah
memiliki buku panduan untuk para pemandu wisata mengenai tempat-tempat
bersejarah. Pemerintah daerah juga dapat menyediakan booklet, buku dan
sejenisnya, hal tersebut untuk mendukung pengetahuan baik dari pengunjung
maupun pemandu. Baik yang memiliki tujuan untuk melakukan riset suatu daerah
wisata atau hanya sekedar berkunjung untuk hiburan.
v Ketiga, kebutuhan Sosial (dicinta dan dimiliki),
berikut keterangan dalam bentuk rubrik:
Kebutuhan manusia berdasarkan Maslow
|
Keterangan
|
Contoh perilaku wisatawan yang mencerminkan
kebutuhan manusia akan dicintai dan dimiliki.
|
Contoh perilaku yang dapat dilakukan oleh pemandu
wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.
|
Sosial (Dicintai dan dimiliki (love and
belongingness)
|
seperti kebutuhan kasih sayang, perhatian dari orang
lain. Kebutuhan ini beruhubungan dengan afeksi atas relasi dengan orang lain.
|
Wisatawan merasa senang saat ia disapa atau
diterima.
|
Pemandu wisata dapat mengungkapkan sapaan dengan
nada dan ekspresi yang sesuai.
|
Hal yang dapat dilakukan oleh
pemerintah daerah untuk menciptakan pemenuhan kebutuhan dicintai dan dimiliki
para wisatawan adalah memberikan pelatihan mengenai kebiasaan atau etika
pergaulan dari berbagai tempat atau negara. Sehingga, pemandu wisata dapat
memberikan respon atau memberikan perlakuan kepada para pengunjung dengan baik.
v Keempat, kebutuhan akan penghargaan, berikut
keterangan dalam bentuk rubrik:
Kebutuhan manusia berdasarkan Maslow
|
Keterangan
|
Contoh perilaku wisatawan yang mencerminkan
kebutuhan manusia akan penghargaan.
|
Contoh perilaku yang dapat dilakukan oleh pemandu
wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.
|
Penghargaan (esteem)
|
Kebutuhan ini berhubungan dengan menerima penghargaan
sebagai seorang manusia yang patut untuk dihargai.
|
Para wisatawan juga memiliki kebutuhan untuk
disambut sebagai lambang untuk menghargai kehadirannya.
|
Pemandu wisata dapat melakukan sambutan kepada para
wisatawan baik dengan ucapan yang hormat, ataupun memberi barang
kenang-kenangan yang unik.
|
Hal yang dapat dilakukan oleh
pemerintah daerah adalah mengenal kebiasaan umum atau universal mengenai
perilaku menghargai wisatawan. Dalam hal ini baik wisatawan lokal maupun manca
negara. Pemandu wisata juga dapat dikenalkan mengenai cara bertutur kata yang
mencerminkan penghargaan kepada kehadiran para wisatawan. Istilah lainnya
adalah nguwongke atau memanusiakan pengunjung wisatawan baik dari aneka
ragam kelas sosial, ras, suku bangsa.
v Kelima, kebutuhan akan aktualisasi, berikut keterangan
dalam bentuk rubrik:
Kebutuhan manusia berdasarkan Maslow
|
Keterangan
|
Contoh perilaku wisatawan yang mencerminkan
kebutuhan manusia akan aktualisasi diri.
|
Contoh perilaku yang dapat dilakukan oleh pemandu
wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.
|
Aktualisasi diri (self-actualization)
|
seperti perkembangan yang paling maksimal dalam diri
seseorang. Aktualisasi diri ini dapat dicapai oleh suatu individu apabila
kebutuhan fisiologis, perasaan aman, dicintai dan dimiliki, penghargaan
terpenuhi. Dampaknya adalah seseorang tersebut akan memiliki perasaan senang.
|
Para wisatawan melakukan kunjungan ulang ke daerah
wisata.
|
Pemandu dapat menjalin networking atau tali
silaturahmi dengan pengunjung. Misalnya: Pemandu memberikan kartu nama
apabila para wisatawan hendak melakukan kunjungan ulang.
|
Ketika pemenuhan kebutuhan
psikologis yang meliputi kebutuhan fisiologis, perasaan aman, dicintai dan
dimiliki, penghargaan maka akan menimbulkan perasaan senang pada pengunjung.
Dampak lainnya adalah para wisatawan menemukan makna dari kunjungan yang telah
ia lakukan. Makna dalam hal ini dapat berupa para wisatawan ingin melakukan
kunjungan ulang pada tahun berikutnya, atau membukukan pengalamannya di sebuah
buku, menulis di sebuah artikel majalah, atau memuat perjalanannya di blog.
Hal yang perlu mendapat perhatian adalah perlu proses dan pengembangan yang
bertahap dalam hal memberdayakan pemandu, fasilitas pariwisata, inovasi dalam
akses informasi daerah wisata sehingga para wisatawan yang berkunjung ke daerah
wisata selain memperoleh hiburan dan pengalaman baru juga makna mendalam dalam
hal kunjungan ke daerah wisata. Penulis memiliki pendapat bahwa ketika
wisatawan mencapai aktualisasi diri dalam pengalaman melakukan kunjungan ke
tempat wisata, maka ia akan cenderung melakukan kunjungan kembali.
Referensi:
Ornstein, A. C. Hunkins, F. P.
(2009). Curriculum: Foundations, Principles, Issues. 5th ed.
MA: Pearson.