Tugas Genetika Ternak
Mitosis,
Meosis, GEN, DNA dan Hukum Mendle
Oleh
HAMSARI ASWAR
I 311 09 294
SOSIAL
EKONOMI PETERNAKAN
FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
1.
Mekanisme reproduksi sel?
a. Mitosis
Tahap-tahap pembelahan mitosis yaitu
sebagai berikut :
1. Profase
·
DNA mulai
dikemas atau di paket menjadi kromosom. Profase merupakan tahap paling lama
dalam mitosis.Pada profase awal, kromosom mulai
· tampak lebih pendek serta menebal, pada sel hewan,
sentriol membelah dan masing-masing bergerak ke kutub yang berlawanan pada
nukleus, lalu terbentuk benang-benang spindel (benang mikrotubulus).
· Pada profase akhir, masing-masing kromosom terlihat
terdiri dari 2 kromatid yang terikat pada sentromer.
· Pada tahap
ini kromosom terletak bebas di dalam sitoplasma.
2. Metafase
·
Kromosom
bergerak ke bidang ekuator benang spindel (bidang pembelahan).
·
Kromosom
terletak di bidang ekuator dengan tujuan agar pembagian jumlah informasi DNA
yang akan diberikan kepada sel anakan yang benar-benar rata dan sama jumlahnya.
3. Anafase
·
Merupakan tahap
yang singkat dalam mitosis.
·
Masing-masing
sentromer yang mengikat kromatid membelah bersamaan.
·
Kromatid
bergerak menuju kutub pembelahan
·
Kromatid dapat
bergerak ke arah kutub pembelahan karena terjadinya kontraksi benang spindel,
pada saat kontraksi benang spindel memndek kemudian menarik kromatid menjadi
dua bagian kedua kutub yang berlawanan.
·
Menghasilkan
salinan kromosom berpasangan (1c, 2n)
4. Telofase
·
Kromatid telah
disebut kromosom.
·
Membran inti
mulai terbentuk dan nukleous kembali muncul.
·
Kromosom
membentuk benang-benang kromatin.
·
Telofase akhir
terjadi pembelahan sitoplasma dengan proses yang disebut sitokinesis.
b. Meosis
Tahap-tahap pembelahan meosis yaitu
sebagai berikut :
Meosis I
·
Interfase I
Tahap persiapan untuk mengadakan pembelahan, penggadaan DNA dari satu
salinan menjadi dua salinan DNA yang telah siap dikemas menjadi kromosom.
·
Profase I
Terbentuk kromosom homolog yang berpasangan membentuk tetrad. Kromosom
homolog adalah sepasang kromosom yang terdiri dari dua kromosom identik.
·
Metafase I
1.
Tetrad
kromosom berada pada bidang ekuator, benang-benang spindel melekatkan diri pada
setiap sentromer kromosom
2.
Ujung
benang spindel yang lainnya membentang melekat di kedua kutub pembelahan yang
berlawanan.
·
Anafase I
Tiap kromosom homolog masing-masing
mulai ditarik oleh benang spindel menuju
ke kutub pembelahan yang berlawanan arah.
·
Telofase I
Tiap kromosom homolog kini telah
mencapai kutub pembelahan
·
Sitokinesis
I
Tiap kromosom homolog dipisahkan
oleh sekat sehingga sitokinesis menghasilkan
dua sel, masing-masing berisi kromosom dengan kromatid kembarnya.
Meosis II
·
Profase II
Kromatid
kembaran masih melekat pada tiap sentromer kromosom
·
Metafase
II
1.
Tiap kromosom
merentang pada bidang ekuator
2.
Terbentuk
benang-benang spindel, satu ujung melekat pada sentromer, dan ujung lain
membentang menuju ke kutub pembelahan yang berlawanan arah
·
Anafase II
1.
Benang spindel
mulai menarik kromatid menuju ke kutub pembelahan yang berlawanan.
2.
Kromosom
memisahkan kedua kromatidnya dan menuju ke kutub yang berlawanan
·
Telofase II
1.
Kromatid telah
mencapai kutub pembelahan
2.
Terbentuknya
empat inti, tiap inti mengandung setengah pasang haploid dan satu salinan DNA
(1n, 1c).
·
Sitokinesis II
Tiap inti
mulai dipisahkan oleh sekat sel, dan menghasilkan empat sel kembar yang haploid
Perbedaan
Mitosis dan Meosis
No
|
Mitosis
|
Meiosis
|
1
|
Terjadi
satu kali pembelahan
|
Terjadi
dua kali pembelahan
|
2
|
Menghasilkan
dua sel anak
|
Menghasilkan
4 sel anak
|
3
|
Sel anak
sama secara genetik
|
Sel anak
tidak sama secara genetik
|
4
|
Jumlah
kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induk. Rumus { 2n}
Bersifat
diploid
|
Jumlah
kromosom sel anak sama dengan setengah kromosom sel induk. Rumus
{
1n }
Bersifat
haploid
|
5
|
Terjadi di
sel tubuh
|
Terjadi di
organ reproduksi
{ tempat
pembentukan sel kelamin }
|
6
|
Berfunsi
untuk perbanyakan sel, pertumbuhan, perbaikan/regenerasi , dan reproduksi
aseksual.
|
Berfungsi
untuk membentuk sel kelamin.
|
7
|
Terdiri
dari tahap : Profase >Metafase >Anafase >Telofase >Interfase
|
Terdiri
dari tahap :
1. Meiosis
I : Profase l >Metafese l >Anafase l
>
telofase l
2 Meiosis ll : Profase ll> Metafase ll
> Anaase ll
> Telofase ll
Tanpa
Interfase
|
2.
Fungsi dan mekanisme kerja Gen dan DNA?
Jawab:
Fungsi
Gen
Gen merupakan substansi
hereditas yang berfungsi sebagai berikut:
1.
Menyampaikan informasi genetik dari
generasi ke generasi
2.
Menentukan sifat-sifat pada keturunannya. Sifat-sifat
tersebut dapat berupa warna kulit, bentuk rambut, bentuk badan, dan lain-lain.
3.
Mengatur perkembangan dan metabolisme individu. Proses reaksi kimia dalam tubuh dapat
terjadi secara berurutan. Pada setiap tahap reaksinya diperlukan enzim.
Pembentukan dan pengontrolan kerja enzim tersebut dilakukan oleh gen. Pada
proses perkembangan yang memerlukan hormone juga diatur oleh gen.
Cara Kerja
Gen
Cara Kerja
gen yaitu menentukan struktur protein dan menentukan karakter individu melalui
mekanisme sintesis protein. Deretan basa nitrogen yang terdapat pada DNA
merupakan suatu sandi yang mengarahkan bagaimana urutan asam amino harus
disusun dalam protein. Protein terutama enzim menentukan proses biokimia yang
akhirnya menentukan sifat spesifik organisme. Ini berarti bahwa perbedaan
antara seekor tikus dan serumpun padi disebabkan karena adanya perbedaan dalam
urutan basa nitrogen pada molekul DNA yang terdapat didalam sel tubuh organisme-organisme
tersebut.
Fungsi DNA
Fungsi
atau peranan DNA ini sebenarnya tidak sekadar sebagai pembawa
materi genetik, melainkan juga menjalankan fungsi yang sangat kompleks
pula, antara lain:
materi genetik, melainkan juga menjalankan fungsi yang sangat kompleks
pula, antara lain:
a. Sebagai pembawa materi genetika
dari generasi ke generasi berikutnya.
b. Mengontrol aktivitas hidup secara langsung maupun tidak langsung.
b. Mengontrol aktivitas hidup secara langsung maupun tidak langsung.
c. Melakukan sintesis protein.
d. Sebagai autokatalis, yaitu
kemampuan DNA untuk menggandakan diri
(replikasi).
e. Sebagai heterokatalis, yaitu kemampuan DNA untuk dapat mensintesis
senyawa lain
(replikasi).
e. Sebagai heterokatalis, yaitu kemampuan DNA untuk dapat mensintesis
senyawa lain
Cara Kerja DNA
DNA merupakan makromolekul yang
struktur primernya adalah polinukleotida rantai rangkap berpilin. Struktur ini
diibaratkan sebagai sebuah tangga.Anak tangganya adalah susunan basa nitrogen,
dengan ikatan A-T dan G-C. Kedua “tulang punggung tangganya” adalah gula
ribosa. Antara mononukleotida satu dengan yang lainnya berhubungan secara kimia
melalui ikatan fosfodiester. DNA heliks ganda yang panjangnya juga memiliki
suatu polaritas. Polaritas heliks ganda berlawanan orientasi satu sama lain. Kedua
rantai polinukleotida DNA yang membentuk heliks ganda berjajar secara
antipararel. Jika digambarkan sebagai berikut :
Replikasi adalah peristiwa sintesis
DNA. Saat suatu sel membelah secara mitosis, tiap-tiap sel hasila pembelahan
mengandung DNA penuh dan identik seperti induknya. Dengan demikian, DNA harus
secara tepat direplikasi sebelum pembelahan dimulai. Replikasi DNA dapat
terjadi dengan adanya sintesis rantai nukleotida baru dari rantai nukleotida
lama. Proses komplementasi pasangan basa menghasilkan suatu molekul DNA baru
yang sama dengan molekul DNA lama sebagai cetakan. Kemungkinan terjadinya
replikasi dapat melalui tiga model.
Model pertama adalah model konservatif, yaitu dua rantai DNA lama tetap tidak berubah, berfungsi sebagai cetakan untuk dua dua rantai DNA baru.
Model kedua disebut model semikonservatif, yaitu dua rantai DNA lama terpisah dan rantai baru disintesis dengan prinsip komplementasi pada masing-masing rantai DNA lama tersebut. Model ketiga adalah model dispersif, yaitu beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama digunakan sebgai cetakan untuk sintesis rantai DNA baru.
Model pertama adalah model konservatif, yaitu dua rantai DNA lama tetap tidak berubah, berfungsi sebagai cetakan untuk dua dua rantai DNA baru.
Model kedua disebut model semikonservatif, yaitu dua rantai DNA lama terpisah dan rantai baru disintesis dengan prinsip komplementasi pada masing-masing rantai DNA lama tersebut. Model ketiga adalah model dispersif, yaitu beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama digunakan sebgai cetakan untuk sintesis rantai DNA baru.
Berikut adalah gambaran replikasi
yang terjadi terhadap DNA : Dari ketiga model replikasi tersebut, model
semikonservatif merupakan model yang tepat untuk proses replikasi DNA. Replikasi
DNA semikonservatif ini berlaku bagi organisme prokariot maupun
eukariot.Perbedaan replikasi antara organisme prokariot dengan eukariot adalah
dalam hal jenis dan jumlah enzim yang terlibat, serta kecepatan dan
kompleksitas replkasi DNA. Pada organisme eukariot, peristiwa replikasi terjadi
sebelum pembelahan mitosis, tepatnya pada fase sintsis dalam siklus pembelahan
sel.
3.
Jelaskan Hukum Mendle I dan II yakni hukum segregasi bebas dan asortasi bebas?
Jawab:
Hukum
Mendel ini terdiri dari dua yaitu:
1. Hukum
Segregasi Bebas (Hukum Pertama Mendel)
Secara garis besar hukum pertama
ini memiliki tiga bagian pokok yaitu:
· Gen
memiliki bentuk-bentuk alternatif yang mengatur variasi pada karakter
turunannya. Ini adalah konsep mengenai dua macam alel; alel resisif (tidak
selalu nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf kecil, misalnya w), dan alel
dominan (nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf besar, misalnya R).
· Setiap
individu membawa sepasang gen, satu dari tetua jantan (misalnya ww) dan satu
dari tetua betina (misalnya RR).
· Jika
sepasang gen ini merupakan dua`alel yang berbeda (Sb dan Sb), alel dominan (S
atau B) akan selalu terekspresikan (nampak secara visual dari luar). Alel
resesif (s atau b) yang tidak selalu terekspresikan, tetap akan diwariskan pada
gamet yang dibentuk pada turunannya.
2. Hukum
Asortasi Bebas (Hukum Kedua Mendel)
Pada hukum
kedua, Mendel menyatakan bahwa bila dua individu mempunyai
dua pasang atau lebih sifat, maka diturunkannya sepasang sifat secara bebas, tidak bergantung pada
pasangan sifat yang lain. Dengan kata
lain, alel dengan gen sifat yang berbeda tidak saling mempengaruhi. Hal ini mnjelaskan bahwa gen yang menentukan.
Contoh: tinggi tanaman dengan warna
bunga suatu tanaman, tidak saling mempengaruhi.