RSS

TUGAS HIGIENE PANGAN



TUGAS HIGIENE PANGAN
1.    Sebutkan 4 bakteri dan nama peyakitnya pada manusia yang disebabkan melalui susu (food borne disease). Apa gejala umumnya?
Jawab:
·      Bacillus cereus/keracunan à Bentuk diare: mual, perut kejang, diare, muntah (jarang) Bentuk emetik: mual dan muntah
·      Campylobacter jejuni/campylobacteriosis à Diare (berdarah), demam, mual, muntah, sakit perut, sakit kepala, otot nyeri
·      Salmonella sp./salmonellosis à Mual, muntah, kejang dan sakit perut, demam, sakit kepala, diare, dehidrasi, kedinginan
·      Shigella sp./ shigellosis à Sakit perut, diare berdarah, demam, mual, muntah, kadang-kadang kejang
2.    Sebutkan 2 macam intoleransi susu pada manusia, apa gejalanya?
Jawab:
1. Intoleransi protein susu sapi
Gejalanya yaitu pencernaan (diare), pernapasan, kulit
2. Intoleransi terhadap karbohidrat susu sapi (laktosa dan galaktosa)
Gejalanya yaitu sakit perut,  perut kembung,  diare, mual dan keluar gas.
3.    Apa syarat lokasi, peralatan, dan higiene di RPU?
Jawab:
Syarat lokasi
·      Tidak bertentangan dengan Rancangan tata ruang : RUTR, RDTR, RBWK
·      Tidak berada pada bagian kota yang padat penduduk, letak lebih rendah daripada pemukiman, tidak menimbulkan gangguan/pencemaran lingkungan
·      Tidak berada di daerah rawan banjir dan tidak tercemar limbah industry
·      Memiliki area cukup untuk tempat penampungan unggas, pengolahan limbah
·      Mempunyai akses jalan untuk lalu lintas
·      Mempertimbangkan kemungkinan pengembangan RPU


Syarat Peralatan
·      Tidak korosif, mudah dibersihkan, tidak toksik
·      Tempat mencuci tangan di setiap ruangan
·      Alat area bersih berbeda dengan alat area kotor
Higiene karyawan dan perusahaan
·      RPU memiliki aturan untuk karyawan & pengunjung untuk sanitasi RPU dan higiene produk
·      Pemeriksaan kesehatan karyawan rutin
·      Daerah kotor & daerah bersih hanya boleh dimasuki oleh karyawan, dokter hewan, petugas berwenang
·      Pengunjung lain harus mendapat ijin & mengikuti aturan
4.    HACCP:
a. Apa kepanjangannya dan defenisinya
Jawab:
Kepanjangan HACCP adalah Hazard Analysis Critical Control Point
HACCP yang diterjemahkan dengan istilah Analisa Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis, merupakan:
·      Suatu sistem yang mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan bahaya-bahaya yang signifikan dalam keamanan pangan.
·       Suatu pendekatan sistemik untuk mengidentifikasi bahaya (hazard) dan sekaligus menerapkan upaya pengawasan untuk mengendalikan bahaya tersebut.
·      Sistem berasaskan ilmu pengetahuan dan sistematik yang mengidentifikasi bahaya-bahaya dan tindakan untuk mengendalikannya dalam rangka menjamin keamanan pangan.
·       Alat (tool) untuk menilai bahaya-bahaya dan menerapkan sistem pengendaliannya yang berfokus pada tindakan pencegahan (dibandingkan pengujian pada akhir produksi/end product testing).
·       Sistem HACCP dapat mengakomodasi perubahan misalnya alat, prosedur proses dan perkembangan teknologi.
·      Dapat diterapkan pada seluruh mata rantai produksi konsep “aman dari peternakan ke meja” (safe from farm to table).
·       Penerapan di industri pangan: perlu melibatkan dan mendapat komitmen dari seluruh SDM (manajer dan karyawan).
b. Tujuan umum penerapannya
Jawab:
Meningkatkan kesehatan masyarakat dengan cara mencegah atau mengurangi kasus pencemaran/keracunan dan penyakit melalui makanan
c. Sebutkan penerapan prinsip HACCP (12)
Jawab:
1.      Penyusunan tim HACCP
2.      Penguraian produk pangan dan distribusinya
3.      Penguraian cara penggunaan/konsumsi dan konsumennya
4.      Penyusunan diagram alir
5.      Verifikasi diagram alir
6.      Analisis bahaya (Prinsip 1)
7.      Identifikasi titik kendali kritis (CCP)(Prinsip 2)
8.      Penetapan batas kritis (Prinsip 3)
9.      Penetapan prosedur pemantauan titik kendali kritis (Prinsip 4)
10.  Penetapan tindakan koreksi (Prinsip 5)
11.  Penetapan prosedur verifikasi (Prinsip 6)
12.  Penetapan prosedur sistem rekaman dan dokumentasi (Prinsip 7)
d. Mengapa HACCP diperlukan?
Jawab:
·         Peningkatan kejadian penyakit yang ditularkan oleh bahan makanan (foodborne disease) ® masalah kesehatan masyarakat dan ekonomi.
·         Peningkatan kesadaran masyarakat tentang keamanan makanan dan kesehatan.
·         Munculnya patogen-patogen baru (new emerging pathogens).
·         Peningkatan jumlah masyarakat yang rentan.
·         Industrialisasi dan produksi masal pangan ® resiko kontaminasi makanan meningkat dan besarnya jumlah konsumen yang mungkin terkena wabah penyakit.
·         Urbanisasi: rantai makanan menjadi kompleks sehingga kesempatan  terjadinya kontaminasi pangan meningkat.
·         Perubahan pola hidup ® lebih banyak makan diluar.
·         Peningkatan wisatawan dunia.
·         Perdagangan internasional: pasar bebas (persaingan)
5.    Apa saja yang perlu diperhatikan dan dilakukan pada waktu penyembelihan?
Jawab:
1.      Dilakukan orang muslim yg sudah baligh/dewasa (modin)
2.      Memakai  pisau yang tajam
3.      Memutus :
     a. Jalan darah/arteri, vena
      b. Jalan napas/trachea
      c.  Jalan makanan/esophagus
4.      Membaca basmalah
5.      Kepala jangan sampai  putus
6.      Setelah benar-benar mati baru dicelup air panas
6.    Jelaskan pemeriksaan ante mortem pada RPU?
Jawab:
Pemeriksaan ante mortem adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sebelum hewan disembelih.
Pemeriksaan ini berguna untuk:
1.    Mencegah masuknya ke dalam mata rantai pangan hewan dengan kondisi menyimpang yang terlihat saat hewan hidup tetapi tidak terdeteksi pada pemeriksaan post mortem.
            a. Kelainan alat gerak
            b. Susunan syaraf
            c. Diare
            d. Penyakit kulit
            e. Suhu badan tinggi
2.    Mendapatkan informasi sebanyak mungkin dari hewan hidup untuk keperluan pemeriksaan post mortem (alasan penolakan)
3.    Mencegah kontaminasi kepada karyawan dan peralatan rumah potong
4.    Berguna bagi pengendalian penyakit hewan menular (penelusuran informasi) ke farm atau daerah asal pengirim ternak
5.     Mencegah pemotongan kemudian menolak/memusnahkan karkas hewan yang masih bisa diobati/ diselamatkan.
6.     Melihat gejala  salah penggunaan obat atau pestisida
7.     Melihat kebuntingan/ hewan betina produktif atau tidak produktif
·         Di RPU pemeriksaan ante mortem dilakukan sebelum penggantungan
·         Pemeriksaan unggas hidup untuk mendeteksi tanda/gejala penyakit.
·         Pemeriksaan dilakukan dengan cepat terutama untuk  menyortir unggas yang mati
·         Biasanya RPU sudah ada kerjasama (MoU) tentang persyaratan yang harus dipenuhi oleh peternak unggas sebagai supplier unggas (harus sehat, umur sekian, jenis dan jumlah sekian, dsb)
7.    Jelaskan pemeriksaan post mortem pada RPU?
Jawab:
Pemeriksaan post mortem adalah pemeriksaan hewan setelah disembelih
Pemeriksaan PM unggas:
·      Pemeriksaan organoleptik: melihat (warna, ukuran), melihat secara menyeluruh, meraba (konsistensi, tekstur, benjolan), mencium (bau abnormal).
·      Mengiris: organ yang dicurigai (jika diperlukan)
·      Ruangan harus cukup terang
·      Eksternal dan internal serta organ, yaitu:  Karkas, rongga badan, permukaan organ (hati, jantung, lien, dll), untuk menjamin unggas bebas dari penyakit dan abnormalitas (septicemia, air sacculitis, leukosis, toksemia, tumor, parasit, kontaminasi, lesi,  memar dan kematian), pemeriksaan detail  dilakukan sampling pada unggas yang dicurigai.
·      Hasilnya: lulus pemeriksaan,  dikoreksi, diafkir
·      Pemeriksaan ulang setelah pendinginan (chilling)
8. Sebutkan 4 penyakit pada unggas?
Jawab:
1.    Avian Influenza (AI)
Penyebab : virus famili Orthomyxoviridae
Gejala dan Perubahan Patologis :
Kematian mendadak. Perubahan patologis sangat beragam, mulai dari kerontokan bulu, pendarahan pada kantung udara, saluran pencernaan, hingga reproduksi
2.    Newcastle Disease (ND)
Penyebab : virus famili Paramyxoviridae
Gejala dan Perubahan Patologis :
Perubahan patologis tidak terlalu spesifik, tergantung jenis penyakit (tipe pernapasan, pencernaan, saraf). Tortikolis. Hemoragi pada berbagai organ dalam.
3.    Salmonellosis
Penyebab :
Bakteri Salmonella pullorum à penyakit pullorum
Bakteri Salmonella gallinarum à penyakit fowl typhoid
Gejala dan Perubahan Patologis :
Diare berwarna putih (pullorum).  Regresi ovarium.
Berbagai perubahan pada saluran pencernaan, hati dan limpa
4.    Snot (Infectious Coryza)
Penyebab :
Bakteri Haemophilus paragallinarum (Avibacterium paragallinarum)
Gejala dan Perubahan Patologis :
Pembengkakan pada daerah mata



Makalah KLASIFIKASI BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) YANG BERSIFAT KARSINOGENIK, MUTAGENIK DAN TERATOGENIK

Tugas: Toksikologi Veteriner



KLASIFIKASI BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) YANG BERSIFAT KARSINOGENIK, MUTAGENIK DAN TERATOGENIK

logo-unhas-hitam-putih.jpg



Oleh
SUHARMITA DARMIN
O111 10 127





PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
A.  TERATOGENIK
Teratogenik adalah ilmu yang mempelajari cacat bawaan, sedangkan senyawa yang menyebabkan disebut sebagai teratogen. Penyebab teratogenik ada 2 yaitu fisik yang meliputi radiasi sinar X, panas dan tekanan, dan kimia yang meliputi bahan industry, polutan udara, air dan obat-obatan. Target organ dari teratogen adalah system reproduksi, yang meliputi zigot bersifat mutagen, sel (jaringan dan organ) yang bersifat teratogenik serta pertumbuhan dan perkembangan organ yang bersifat keracunan. Bentuk kelainan yang dapat disebabakan oleh teratogen adala gangguan fungsi dan struktur sel, abnormalitas yang menyebabkan kejadian congenital yang teratogenik serta pertumbuhan yang menyebabkan ukurannya membesar dan bersifat toksik.
 Teratogenik (teratogenesis) adalah istilah medis yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti membuat monster. Dalam istilah medis, teratogenik berarti terjadinya perkembangan tidak normal dari sel selama kehamilan yang menyebabkan kerusakan pada embrio sehingga pembentukan organ-organ berlangsungtidak sempurna (terjadi cacat lahir).
Ada sejumlah bahan yang/diduga bersifat teratogenik pada manusia dan hewan, antaralain:
*  Radiasi ion (senjata atom, radioidine, dan terapi radiasi).
*  Infeksi cytomegalovirus, virus herpes, parvovirus B-19, virus rubella, syphilis dantoksoplasmosis.
*  Ketidakseimbangan metabolisme, misalnya karena konsumsi alkohol selama kehamilan,kretinisme endemic, diabetes, defisiensi asam folat, hipertermia, fenilketonuria, reumatik dan penyakit jantung bawaan.
*  Komponen kimia obat dan lingkungan seperti 13-cis-retinoic acid, isotretionin(accutane), aminopterin, hormone androgenic, busulfan, kaptoril, enalapril, dan sebagainya.
Kontak dengan komponen teratogenik bisa menyebabkan abnormalitas struktural yangsangat beragam pada janin, seperti bibir sumbing, langit-langit mulut belah, dysmelia ,anencephaly dan penyimpangan pada ventricular septal.
Efek Teratogenik
Teratologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perkembangan abnormal dan malformasikongenital. Termasuk disini mempelajari klasifikasi, frekuensi, penyebab dan mekanismeperkembangan janin dan embrio yang mengalami penyimpangan.
Teratogenisitas didefinisikan sebagai kemampuan suatu zat eksogen (disebut teratogen) untuk menimbulkan malformasi kongenital yang tampak jelas saat lahir bila diberikan selama kehamilan. Efek teratogen yang terjadi tergantung dari :
1.    Kepekaan genetis janin
2.    Masa gestasi
3.    Dosis obat yang diberikan
4.     Kondisi ibu seperti umur, nutrisi, patolog
Perubahan yang disebabkan teratogen meliputi perubahan dalam pembentukan sel, jaringan dan organ sehingga menyebabkan perubahan fisiologi dan biokimia yang terjadi pada fase organogenesis. Kejadian perubahan teratogenik antara lain :
1. Menyerang zygot menjadi fertile dan mengalami mutasi
2. Salah satu tahap siklus kehidupan pada konsepsi dihambat
3. Mencegah pembelahan embrio ada tahap awal yang bersifat all or none
4. Implantasi merangsang pseudopregnancy
5. Menghambat perkembangan normal plasenta : Trypan Blue
6. menghambat transport nutrient ke yolk sack
7. Menyerang fase organogenesis dan bersifat teratogenik
8. Fase pertumbuhan yang menyebabkan perubahan toksikologik
9. Infant
Beberapa contoh teratogen yaitu sebagi berikut :
1. Amphetamine
Apabila diberikan pada trimester 1 dan 2 akan menyebabkan defek pada jantung, clept pada bibir, abnormalitas pada mata dan fetus yang diabsorpsi akan meningkat
2. Hallucinogen
Apabila diberikan pada 16 – 12 hari akn menimbulkan defect pada otak (Exenchehepaly, Spina Bipida, Intra Parietal, Meningocel, Cephalocel, Hydrocephalus), Aberasi Khromosom, dan Peningkatan Leukosit
3. Marihuana
Adalah golongan narkotik yang akan menyebabkan Pin Point Pupil dan With Drawl Symptom.
4. Meperidin, Alpharodin, Pentotal, Prometazine
Akan menyebabkan penurunan stimuli visual pada bayi
5. Alkohol
Akan menyebabkan kecacatan dan penurunan kemampuan belajar
6. Anasthetik Perinhalasi :
Nitrous Oksida (NO) akan menyebabkan hydrocephalus. Chloroform (CCl4) akan menyebabkan teratogenik. Eter akan menyebabkan depresi
7. Anasthetik Lokal
Menyebabkan depresi bayi yang baru lahir, spasticity dan defisiensi mental.
8. Antihistamin
a. Pyrimethamin kematian fetus
b. Meclizin Clept Palate
c. Ethylamin Rantai Lurus seperti Prometazine dan Diphenylhydrazine tidak berefek
d. Membentuk cincin mecliine yang teratogen
e. Cyclizine, Chlorcyclizine Clept Palate, Brachygnahia dan mikrostomia
9. Transquilizer
a. Khlorphromazine akan meningkatkan pertumbuhan bayi dan gangguan aktivitas emosional (5hari sebelum melahirkan)
b. Reserpin akan menurunkan pertumbuhan bayi dan bila diberikan pada mencit dengan umur kehamilan trimester 2 akan mengakibatkan neonatal mortality dan peningkatan reabsorbsi liter
c. Memprobamate akan menurunkan pertumbuhan bayi dan menimbulkan defek learning
d. Tidak akan menimbulkan gangguan pada system audiogenik
e. Pada manusia akan menimbulkan nasal congestion, lethargy dan sedasi depresi
10. Analgesic Antipiretik
Salisilat akan menyebabkan resorption, malformasi skelet, defek pada lidah spina bivida dan kelainan system vaskular
11. Senyawa Sympatomimetik
Epinephrn dapat menyebabkan hematoma dan pendarahan ekstrimitas
12. Serotonin
Menyebabkan kematian fetus, kelainan mata, kaki dan ekor. Exencephaly dan hydrocephalus
13. Senyawa Kemoterapeutik Kanker
14. Senyawa Pengalkil : Nitrogen dan Mustard
15. Metal Mineral

B.  KARSINOGENIK

Karsinogen adalah zat, radionuklida atau radiasi, yang merupakan agen langsung terlibat dalam menyebabkan kanker. Hal ini mungkin karena kemampuan untuk merusak genom atau ke gangguan proses metabolisme seluler. zat radioaktif Beberapa dianggap karsinogen, tetapi aktivitas karsinogenik mereka disebabkan radiasi, misalnya untuk sinar gamma dan partikel alpha, yang mereka memancarkan.
Karsinogen adalah zat yang menyebabkan penyakit kanker. Zat-zat karsinogen menyebabkan kanker dengan mengubah asam deoksiribonukleat (DNA) dalam sel-sel tubuh, dan hal ini mengganggu proses-proses biologis.
Karsinogenik adalah sifat mengendap dan merusak terutama pada organ paru-paru karena zat-zat yang terdapat pada rokok. Sehingga paru-paru menjadi berlubang dan menyebabkan kanker.
Karsinogenik adalah substansi yang menyebabkan kanker atau meningkatkan resiko timbulnya kanker. Kanker sendiri terjadi akibat perubahan (mutasi) gen (DNA) dari sel-sel tubuh sehingga berkembang menjadi sel abnormal yang tidak akan mati dan tumbuh tanpa bisa dikendalikan.
Karsinogenik menimbulkan kanker bisa secara langsung, yaitu substansi tersebut menyebabkan perubahan atau mutasi pada DNA sel tubuh dan secara tidak langsung dengan cara memicu pembelahan sel secara cepat sehingga akibat terlalu cepat tersebut terjadi kegagalan menciptakan sel yang sempurna dan sel kanker pun timbul.
Menurut WHO (World Health Organization), 35% karsinogenik berasal dari makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari, 30%-nya berasal dari rokok yang anda hisap setiap harinya dan sisanya dari paparan lingkungan lainnya. Secara garis besar sumber karsinogenik dapat dibagi menjadi :
  1. Obat-obatan. Beberapa macam obat seperti obat penenang, obat penurun panas, antibiotik, obat penurun panas, obat anti nyeri dll memiliki kandungan kimia yang bila menumpuk bisa meningkatkan resiko terkena kanker. Karena itu penting untuk mengkonsumsi obat sesuai dengan indikasinya dan dosis yang tepat pula. Begitu pula dengan berbagai produk yang digunakan dalam proses pertanian seperti pupuk, pestisida dll. Penting juga untuk menggunakan bahan berbahaya tersebut secara bijaksana.
  2. Polusi lingkungan. Polusi yang dihasilkan oleh pabrik, kendaraan, maupun sumber pembangkit tenaga listrik memiliki potensi besar menimbulkan kanker pada paparan terus menerus.
  3. Virus. Berbagai macam virus telah diakui berhubungan dengan timbulnya kanker. Seperti Hepatitis virus, Epstein-barr virus, Human papiloma virus dll. Virus-virus ini menimbulkan perubahan pada tingkat seluler sehingga terjadi mutasi gen.
  4. Gaya hidup. Berbagai gaya hidup tak sehat menuntun anda pada paparan karsinogenik seperti merokok, meminum alkohol, obesitas, kurang olahraga dll.
  5. Makanan. Tidak hanya makanan kaleng atau buatan pabrik yang mengandung karsinogenik tapi juga pada makanan alamiah misalnya aflatoksin pada kacang tanah.
  1. Sinar matahari. Dengan adanya fenomena rumah kaca dan bolongnya ozon, tubuh kita terpapar dengan sinar ultraviolet yang dapat memicu timbulnya kanker.
Menurut The International Agency for Research on Cancer (IARC), karsinogenik dibagi menjadi :
  • Grup 1 : karsinogenik pada manusia.
  • Grup 2 : kemungkinan besar karsinogenik pada manusia
  • Grup 3 : mungkin karsinogenik pada manusia
  • Grup 4 : tidak terklasifikasi sebagai karsinogenik pada manusia
  • Grup 5 : mungkin tidak karsinogenik pada manusia
Karena sulitnya menentukan suatu substansi sebagai suatu karsinogenik (membutuhkan penelitian dan percobaan jangka panjang), maka hanya 100 bahan yang pasti diklasifikasikan sebagai karsinogenik pada manusia, sisanya hanya dikategorikan mungkin karsinogenik.

Tabel Bahan Karsinogenik Pada Manusia

 


































American Konferensi Hiegenis Industri dan Pemerintahan
Konferensi Amerika Pemerintah Hiegenis Industri (ACGIH) adalah sebuah organisasi swasta yang terkenal karena publikasi nilai-nilai ambang batas (SVLK) untuk eksposur pekerjaan dan monograf tentang bahaya kimia tempat kerja. Ini mengkaji carcinogenicity sebagai bagian dari penilaian lebih luas tentang bahaya pekerjaan bahan kimia.
*  Grup A1: karsinogen manusia Dikonfirmasi
*  Grup A2: karsinogen manusia Diduga
*   Kelompok A3: Dikonfirmasi hewan karsinogen dengan relevansi diketahui manusia
*  Group A4: Tidak diklasifikasikan sebagai karsinogen manusia
*   Group A5: Tidak diduga sebagai karsinogen manusia
Uni Eropa
Klasifikasi Uni Eropa karsinogen yang terkandung dalam Directive Bahan Berbahaya dan Dangerous Preparations Directive. Ini terdiri dari tiga kategori:
*  Kategori 1: Zat diketahui karsinogenik bagi manusia
*  Kategori 2: Zat yang harus dianggap sebagai jika mereka karsinogenik bagi manusia.
*  Kategori 3: Zat yang menimbulkan kekhawatiran bagi manusia, karena efek karsinogenik mungkin tetapi yang menghasilkan informasi yang tersedia tidak memadai untuk membuat penilaian memuaskan.
Skema penilaian sedang dihapus mendukung skema GHS (lihat di atas), untuk yang sangat dekat dalam definisi kategori.
Pada umumnya, karsinogen dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu karsinogen yang berasal dari bahan pangan yang biasanya merupakan karsinogen alami dan karsinogen non-bahan pangan.
1. Karsinogen yang Berasal dari Bahan Pangan
Karsinogen dari bahan pangan banyak terdapat pada lemak, hydrazin pada jamur champignon, solanin pada kentang berwarna hijau, aflatoksin pada jagung, bnezoapyrene pada makanan yang diawetkan dengan pengasapan, sakarin, dan siklamat. Bahan-bahan tersebut diduga dapat memicu kanker secara mutagen.
2. Karsinogen yang Berasal dari Non-bahan Pangan
Yang termasuk karsinogen jenis ini antara lain asap rokok, polusi udara yang mengandung timbal atau karbon monoksida, kandungan merkuri pada kosmetik, alkohol, penggunaan obat kimia yang tidak semestinya, dan sebagainya.
*  Lilin Parafin Bahan Karsinogenik
Lilin parafin selama ini banyak digunakan orang untuk berbagai keperluan, antara lain sebagai penerang, pengusir lalat, dan pengharum ruangan. Lilin juga dipakai untuk menimbulkan nuansa hangat dan romantis dalam candlelight dinner. Lilin ini terbuat dari petroleum
Dari penelitian tersebut, jika lilin parafin hanya dipakai pada saat-saat tertentu, mungkin polutan yang dikeluarkan tidak akan terlalu berpengaruh pada kesehatan. Akan tetapi, jika lilin ini digunakan bertahun-tahun atau dinyalakan di dalam ruangan tanpa ventilasi, lilin ini dapat menimbulkan masalah bagi kesehatan Anda. Selain itu, orang yang alergi dengan parafin juga langsung akan memperlihatkan reaksi alergi dengan menyalakan lilin. Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa lilin lebah (beeswax) dan lilin yang terbuat dari kedelai (soy) lebih aman untuk dipakai karena tidak mengeluarkan polutan yang berbahaya bagi kesehatan walaupun harganya relatif lebih mahal.
*  Plastik dan Polimer Sintetik : Bahan Pemicu Kanker
Plastik agaknya sulit dipisahkan dengan kehidupan masyarakat. Nilai kepraktisan dan ekonomis plastik sebagai bahan pengemas menjadikannya suatu benda yang hampir selalu dibutuhkan. Namun, berita yang baru marak akhir-akhir ini menyingkap kelemahan plastik sebagai benda praktis dalam kehidupan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengingatkan masyarakat untuk tidak menggunakan kantung plastik atau tas kresek berwarna sebagai wadah makanan siap santap secara langsung. Bahan kimia yang terkandung dalam plastik beresiko membahayakan kesehatan. Kantong plastik warna hitam bersifat karsinogenik. Oleh karena itu, dalam jangka panjang, penggunaan kantong plastik berwarna hitam bisa menyebabkan kanker. Plastik dari proses daur ulang itu diragukan kebersihannya. Dalam proses pembuatan plastik tahan panas, biasanya ditambahkan senyawa Penta Cloro Bifenil (PCB). Bahan ini yang berfungsi sebagai static agent. PCB menentukan kualitas plastik. Oleh karena itu, plastik yang tahan panas dimungkinkan mengandung PCB lebih banyak dan tentunya ini berbahaya bagi manusia.

*  Karsinogen pada Penyedap Makanan (MSG)

Bahan yang mengandung karsinogen tidak hanya terdapat pada bahan-bahan kimia saja. Karsinogen ternyata juga ditemui pada zat yang biasanya ada atau bahkan sengaja ditambahkan pada makanan kita sehari-hari sebagai bahan untuk penyedap makanan, seperti yang terdapat pada MSG atau bumbu penyedap makanan
Oleh sebab itu, kurangilah makanan yang banyak mengandung bahan karsinogen yang dapat memicu tumbuhnya sel kanker, seperti mi instan, dan makanan yang sudah berjamur (biji-bijian, kedelai, atau jagung) karena pada makanan yang sudah berjamur sudah terserang Aspergilus Flavus yang juga berpotensi menyebabkan kanker.
*  Bahaya Pemanis Buatan
Pemanis buatan seperti pada siklamat dan sakarin, dapat memicu tumbuhnya kanker kandung kemih. Meskipun dalam pemakaiannya diizinkan oleh FDA (Food and Drug Association), tetap saja ada batas-batas dalam penggunaannya, yaitu siklamat 11 mg/kg berat badan per hari.
Selain pada pemanis buatan dan penyedap makanan, ternyata zat pemicu adanya kanker atau karsinogen juga terdapat pada pengawet makanan, seperti formaldehida sebagai bahan pengawet tahu atau bakso; zat warna tekstil (bukan pewarna makanan), seperti methanyl yello pada krupuk, tahu, dan lain-lain; juga rhodamin, zat pewarna merah pada sirup. Menurut penelitian, zat-zat tersebut dapat menimbulkan kanker hati.
*  Karsinogen pada Sate
Sate juga terdapat zat karsinogen yaitu pada proses membakar sate tersebut, zat karbon dari hasil pembakaran ikut juga dalam daging sate yang di bakar. Zat karbon tersebut ternyata juga menjadi zat karsinogen yang dapat menimbulkan kanker.
*  Kandungan Timbal pada Kertas
kertas kemasan dan kertas non-kemasan (kertas koran dan majalah) ternyata mengandung timbal (Pb) melebihi batas yang ditentukan. Di dalam tubuh manusia, timbal masuk ke dalam saluran pernapasan atau pencernaan menuju sistem peredaran darah dan kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain, seperti ginjal, hati, otak, saraf, dan tulang.
Jika mengalami keracunan yang diakibatkan oleh timbal, pada orangdewasa   3P gejala, yaitu :
1. pallor (pucat)
2. pain (sakit)
3. paralysis (kelumpuhan).
Keracunan yang terjadi bisa berakibat kronis dan akut. Namun, sebagai orang yang hidup di lingkungan sosial.
*  Styrofoam yang Tak Ramah Lingkungan
Bahan pengemas styrofoam atau polystyrene kini telah menjadi pilihan yang paling populer bagi setiap kalangan pedagang karena dengan menggunakan bahan yang terbuat dari bahan styrofoam tersebut, tampilan makanan yang dibungkus terlihat lebih mahal dan bagus serta mampu untuk mencegah kebocoran, terutama makanan berkuah. Selain itu, styrofoam juga mampu menahan panas ataupun dingin dan masih nyaman untuk dipegang serta bahan styrofoam tersebut juga ternyata murah.
Namun, pada Juli 2001, divisi keamanan pangan dari Pemerintahan Jepang mengungkapkan bahwa residu dari stryrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu tersebut dapat menyebabkan Endocrine Disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang terjadi akibat gangguan pada sistem endokrinologi dan reproduksi manusia akibat mengandung bahan kimia karsinogen dalama makanan.
*  Beberapa sumber makanan yang di dalamnya terkandung zat karsinogen :
 Jamur, basil, seledri, kurma, bumbu, lada, adas, parsnips dan minyak sitrus dapat melindungi diri dari jamur, serangga, dan binatang.
*  Hidrokarbon aromatik. Senyawa ini merupakan karsinogen yang sangat berbahaya. Contoh lain dari senyawa ini yang paling terkenal adalah 3,4-benzpirena. Senyawa ini terbentuk dari setiap bahan yang terbakar dengan tidak sempurna, misalkan saja pada batu bara, asap rokok, pembakaran kendaraan bermotor, kopi, gula gosong, dan lain sebagainya.
*  Amina Aromatik. Bahan ini biasa digunakan sebagai zat pewarna pada industri
*   Pada makanan-makanan dengan pengolahan yang tidak tepat. Misalkan saja, pada makanan yang melalui proses pemasakan pada suhu yang terlalu tinggi dan terlalu panas, cara penggorengan yang berlebihan, dan penggunaan minyak goreng yang berulang-ulang. Pengawetan makanan dengan cara pengasinan yang berlebihan.
*  Bahan-bahan buatan, seperti pemanis buatan, pewarna buatan, penyedap buatan, dan sebagainya.
C.  MUTAGENIK
Mutagenetik adalah sifat dasar kimia yang menyebabkan mutasi gen.  Mutasi adalah suatu perubahan yang terjadi pada bahan genetik yang menyebabkan perubahan ekspresinya. Perubahan bahan genetik dapat terjadi pada tingkat pasangan basa, tingkat satu ruas DNA, bahkan pada tingkat kromosom. Peristiwa terjadinya mutasi disebut mutagenesis. Sedangkan, individu yang mengalami mutasi sehingga menghasilkan fenotip baru disebut mutan. Faktor yang menyebabkan mutasi disebut mutagen.
Mutagen adalah bahan-bahan yang dapat menyebabkan mutasi yaitu
1. Mutagen kimia
Bahan-bahanyang dapat menyebabkan mutasi antara lain formaldehida, kolkisin, akridin, etil metan sulfat (EMS), etil etan sulfanoat (EES), asam nitrit, hydrogen peroksida, kafein, bahan pengawet dan lain-lain.
2. Mutagen fisika
Bahan-bahan fisika yang dapat menyebabkan mutasi antara lainsuhu, sinar ultraviolet, sinar x, sinar gamma, partikel a dna b, neutron dan radiasi kosmis.
3. Mutagen biologi
Bahan-bahan biologi yang dapat meyebabkan mutasi antara lain virus dan bakteri. Selain itu ada mutagen biologi yang sering menyebabkan yaitu elemn loncat adalah rangkaian nukleotida atau DNA yang dapat berpindah tempat.
Faktor penyebab mutasi
Perubahan bahan genetik, baik mutasi tingkat gen maupun mutasi kromosom dapat terjadi secara alami atau buatan.
 1) Mutasi alami
Mutasi alami dapat terjadi akibat kesalahan secara acak yang berlangsung dalam proses replikasi, saat pembelahan sel, atau karena adanya unsur dalam material genetik yang dapat berubah secara acak. Mutasi terjadi secara lambat, kemungkinan terjadinya mutasi di alam, kira-kira satu di antara satu juta sampai satu milyar kejadian. Faktor luar yang secara alami merangsang terjadinya mutasi adalah sinar-sinar kosmis dari luar angkasa, sinar radioaktif yang terdapat di alam, dan sinar ultraviolet.
2) Mutasi buatan
Peristiwa mutasi alami terjadi sangat lambat. Oleh karena itu, manusia melakukan perubahan materi genetik yang sengaja dibuat untuk kepentingannya. Mutagen yang dapat dipakai untuk merangsang mutasi adalah:
(a) Bahan fisik, misalnya berbagai gelombang cahaya pada sinar matahari, seperti ultraviolet, infra merah, dan sinarsinar radioaktif seperti sinar a, b,g.
(b) Bahan kimia, antara lain etil metan sulfonat (EMS), etiletan sulfonat (EES), dan idroksilamin (HA).
(c) Bahan biologis yang merupakan bahan mutakhir digunakan ialah elemen loncat. Selain mutagen di atas, suhu yang tinggi dan virus juga merupakan mutagen. Sinar X menyebabkan mutasi kromosom dengan cara memutus kromosom menjadi beberapa bagian. Bagian-bagian ini dapat hancur atau bergabung dengan kromosom lain. Peristiwa ini menyebabkan mutasi gen atau mutasi kromosom. Sifat sinar X ini dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan mutan tumbuhan maupun hewan agar mempunyai sifat yang lebih baik untuk keuntungan manusia. Hasil mutasi buatan dari radiasi sinar X, antara lain: bibit unggul padi kultivar atomita I dan II, kedelai kultivar Muria, dan tomat kultivar Boutset. Pemberian bahan kimia kolkisin dapat menghambat kerja mikrotubulus sehingga pemisahan kromatid pada fase anafase tidak terjadi dan mengakibatkan poliploidi. Hal ini dimanfaatkan untuk menghasilkan buah tanpa biji, misalnya semangka.








LITERATUR
http://sir-teteg.blogspot.com/2008/07/teratogenik-mutagenik-dan-karsinogenik.html


Copyright 2009 Assalamualaikum Penikmat BIRU..!!!. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy