TUGAS HIGIENE PANGAN
1.
Sebutkan
4 bakteri dan nama peyakitnya pada manusia yang disebabkan melalui susu (food
borne disease). Apa gejala umumnya?
Jawab:
·
Bacillus cereus/keracunan à Bentuk diare: mual, perut
kejang, diare, muntah (jarang) Bentuk emetik: mual dan muntah
·
Campylobacter jejuni/campylobacteriosis à Diare (berdarah), demam,
mual, muntah, sakit perut, sakit kepala, otot nyeri
·
Salmonella sp./salmonellosis
à Mual, muntah, kejang dan sakit perut, demam,
sakit kepala, diare, dehidrasi, kedinginan
·
Shigella sp./ shigellosis à Sakit perut, diare
berdarah, demam, mual, muntah, kadang-kadang kejang
2.
Sebutkan
2 macam intoleransi susu pada manusia, apa gejalanya?
Jawab:
1. Intoleransi protein
susu sapi
Gejalanya yaitu pencernaan
(diare), pernapasan, kulit
2. Intoleransi terhadap
karbohidrat susu sapi (laktosa dan galaktosa)
Gejalanya yaitu sakit
perut, perut kembung, diare, mual dan keluar gas.
3.
Apa
syarat lokasi, peralatan, dan higiene di RPU?
Jawab:
Syarat
lokasi
· Tidak bertentangan dengan Rancangan tata ruang : RUTR,
RDTR, RBWK
· Tidak berada pada bagian kota yang padat penduduk,
letak lebih rendah daripada pemukiman, tidak menimbulkan gangguan/pencemaran
lingkungan
· Tidak berada di daerah rawan banjir dan tidak tercemar
limbah industry
· Memiliki area cukup untuk tempat penampungan unggas,
pengolahan limbah
· Mempunyai akses jalan untuk lalu lintas
· Mempertimbangkan kemungkinan pengembangan RPU
Syarat
Peralatan
· Tidak korosif, mudah dibersihkan, tidak toksik
· Tempat mencuci tangan di setiap ruangan
· Alat area bersih berbeda dengan alat area kotor
Higiene
karyawan dan perusahaan
· RPU memiliki aturan untuk karyawan & pengunjung
untuk sanitasi RPU dan higiene produk
· Pemeriksaan kesehatan karyawan rutin
· Daerah kotor & daerah bersih hanya boleh dimasuki oleh
karyawan, dokter hewan, petugas berwenang
· Pengunjung lain harus mendapat ijin & mengikuti
aturan
4.
HACCP:
a.
Apa kepanjangannya dan defenisinya
Jawab:
Kepanjangan HACCP
adalah Hazard Analysis
Critical Control Point
HACCP yang diterjemahkan dengan istilah Analisa Bahaya
dan Pengendalian Titik Kritis, merupakan:
· Suatu sistem yang mengidentifikasi, mengevaluasi, dan
mengendalikan bahaya-bahaya yang signifikan dalam keamanan pangan.
· Suatu
pendekatan sistemik untuk mengidentifikasi bahaya (hazard) dan sekaligus
menerapkan upaya pengawasan untuk mengendalikan bahaya tersebut.
· Sistem berasaskan ilmu pengetahuan dan sistematik yang
mengidentifikasi bahaya-bahaya dan tindakan untuk mengendalikannya dalam rangka
menjamin keamanan pangan.
· Alat (tool)
untuk menilai bahaya-bahaya dan menerapkan sistem pengendaliannya yang berfokus
pada tindakan pencegahan (dibandingkan pengujian pada akhir produksi/end
product testing).
· Sistem HACCP
dapat mengakomodasi perubahan misalnya alat, prosedur proses dan perkembangan
teknologi.
· Dapat diterapkan pada seluruh mata rantai produksi
konsep “aman dari peternakan ke meja” (safe from farm to table).
· Penerapan di
industri pangan: perlu melibatkan dan mendapat komitmen dari seluruh SDM
(manajer dan karyawan).
b.
Tujuan umum penerapannya
Jawab:
Meningkatkan kesehatan masyarakat dengan cara mencegah
atau mengurangi kasus pencemaran/keracunan dan penyakit melalui makanan
c.
Sebutkan penerapan prinsip HACCP (12)
Jawab:
1. Penyusunan tim HACCP
2. Penguraian produk pangan dan distribusinya
3. Penguraian cara penggunaan/konsumsi dan konsumennya
4. Penyusunan diagram alir
5. Verifikasi diagram alir
6. Analisis bahaya (Prinsip 1)
7. Identifikasi titik kendali kritis (CCP)(Prinsip 2)
8. Penetapan batas kritis (Prinsip 3)
9. Penetapan prosedur pemantauan titik kendali kritis
(Prinsip 4)
10. Penetapan tindakan koreksi (Prinsip 5)
11. Penetapan prosedur verifikasi (Prinsip 6)
12. Penetapan prosedur sistem rekaman dan dokumentasi
(Prinsip 7)
d.
Mengapa HACCP diperlukan?
Jawab:
·
Peningkatan
kejadian penyakit yang ditularkan oleh bahan makanan (foodborne disease) ® masalah kesehatan masyarakat dan ekonomi.
·
Peningkatan
kesadaran masyarakat tentang keamanan makanan dan kesehatan.
·
Munculnya
patogen-patogen baru (new emerging pathogens).
·
Peningkatan
jumlah masyarakat yang rentan.
·
Industrialisasi
dan produksi masal pangan ® resiko kontaminasi makanan meningkat dan besarnya
jumlah konsumen yang mungkin terkena wabah penyakit.
·
Urbanisasi:
rantai makanan menjadi kompleks sehingga kesempatan terjadinya kontaminasi pangan meningkat.
·
Perubahan
pola hidup ® lebih
banyak makan diluar.
·
Peningkatan
wisatawan dunia.
·
Perdagangan
internasional: pasar bebas (persaingan)
5.
Apa
saja yang perlu diperhatikan dan dilakukan pada waktu penyembelihan?
Jawab:
1. Dilakukan
orang muslim yg sudah baligh/dewasa (modin)
2. Memakai pisau yang tajam
3. Memutus
:
a. Jalan darah/arteri, vena
b. Jalan napas/trachea
c.
Jalan makanan/esophagus
4. Membaca
basmalah
5. Kepala
jangan sampai putus
6. Setelah
benar-benar mati baru dicelup air panas
6.
Jelaskan
pemeriksaan ante mortem pada RPU?
Jawab:
Pemeriksaan
ante mortem adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sebelum hewan disembelih.
Pemeriksaan ini berguna
untuk:
1. Mencegah
masuknya ke dalam mata rantai pangan hewan dengan kondisi menyimpang yang
terlihat saat hewan hidup tetapi tidak terdeteksi pada pemeriksaan post mortem.
a.
Kelainan alat gerak
b. Susunan syaraf
c. Diare
d. Penyakit kulit
e. Suhu badan tinggi
2. Mendapatkan
informasi sebanyak mungkin dari hewan hidup untuk keperluan pemeriksaan post
mortem (alasan penolakan)
3. Mencegah
kontaminasi kepada karyawan dan peralatan rumah potong
4. Berguna
bagi pengendalian penyakit hewan menular (penelusuran informasi) ke farm atau
daerah asal pengirim ternak
5. Mencegah pemotongan kemudian menolak/memusnahkan
karkas hewan yang masih bisa diobati/ diselamatkan.
6. Melihat gejala
salah penggunaan obat atau pestisida
7. Melihat kebuntingan/ hewan betina produktif
atau tidak produktif
·
Di RPU pemeriksaan ante mortem dilakukan
sebelum penggantungan
·
Pemeriksaan unggas hidup untuk
mendeteksi tanda/gejala penyakit.
·
Pemeriksaan dilakukan dengan cepat
terutama untuk menyortir unggas yang
mati
·
Biasanya RPU sudah ada kerjasama (MoU)
tentang persyaratan yang harus dipenuhi oleh peternak unggas sebagai supplier
unggas (harus sehat, umur sekian, jenis dan jumlah sekian, dsb)
7.
Jelaskan
pemeriksaan post mortem pada RPU?
Jawab:
Pemeriksaan
post mortem adalah pemeriksaan hewan setelah disembelih
Pemeriksaan
PM unggas:
· Pemeriksaan
organoleptik: melihat (warna, ukuran), melihat secara menyeluruh, meraba
(konsistensi, tekstur, benjolan), mencium (bau abnormal).
· Mengiris:
organ yang dicurigai (jika diperlukan)
· Ruangan
harus cukup terang
· Eksternal
dan internal serta organ, yaitu: Karkas,
rongga badan, permukaan organ (hati, jantung, lien, dll), untuk menjamin unggas
bebas dari penyakit dan abnormalitas (septicemia, air sacculitis, leukosis,
toksemia, tumor, parasit, kontaminasi, lesi,
memar dan kematian), pemeriksaan detail
dilakukan sampling pada unggas yang dicurigai.
· Hasilnya:
lulus pemeriksaan, dikoreksi, diafkir
· Pemeriksaan
ulang setelah pendinginan (chilling)
8.
Sebutkan 4 penyakit pada unggas?
Jawab:
1. Avian Influenza (AI)
Penyebab : virus famili Orthomyxoviridae
Gejala dan Perubahan Patologis :
Kematian
mendadak. Perubahan patologis sangat beragam, mulai dari kerontokan bulu,
pendarahan pada kantung udara, saluran pencernaan, hingga reproduksi
2. Newcastle Disease (ND)
Penyebab : virus famili Paramyxoviridae
Gejala dan Perubahan Patologis :
Perubahan
patologis tidak terlalu spesifik, tergantung jenis penyakit (tipe pernapasan,
pencernaan, saraf). Tortikolis. Hemoragi pada berbagai organ dalam.
3. Salmonellosis
Penyebab :
Bakteri Salmonella
pullorum à
penyakit pullorum
Bakteri
Salmonella gallinarum à penyakit fowl typhoid
Gejala dan Perubahan Patologis :
Diare
berwarna putih (pullorum). Regresi
ovarium.
Berbagai
perubahan pada saluran pencernaan, hati dan limpa
4. Snot (Infectious Coryza)
Penyebab :
Bakteri
Haemophilus paragallinarum (Avibacterium paragallinarum)
Gejala dan Perubahan Patologis :
Pembengkakan
pada daerah mata
0 komentar:
Posting Komentar