Tugas: Toksikologi Veteriner
KLASIFIKASI BAHAN BERBAHAYA BERACUN
(B3) YANG BERSIFAT KARSINOGENIK, MUTAGENIK DAN TERATOGENIK
Oleh
SUHARMITA DARMIN
O111 10 127
PROGRAM STUDI
KEDOKTERAN HEWAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
A. TERATOGENIK
Teratogenik adalah ilmu
yang mempelajari cacat bawaan, sedangkan senyawa yang menyebabkan disebut
sebagai teratogen. Penyebab teratogenik ada 2 yaitu fisik yang meliputi radiasi
sinar X, panas dan tekanan, dan kimia yang meliputi bahan industry, polutan udara,
air dan obat-obatan. Target organ dari teratogen adalah system reproduksi, yang
meliputi zigot bersifat mutagen, sel (jaringan dan organ) yang bersifat
teratogenik serta pertumbuhan dan perkembangan organ yang bersifat keracunan.
Bentuk kelainan yang dapat disebabakan oleh teratogen adala gangguan fungsi dan
struktur sel, abnormalitas yang menyebabkan kejadian congenital yang
teratogenik serta pertumbuhan yang menyebabkan ukurannya membesar dan bersifat
toksik.
Teratogenik (teratogenesis) adalah
istilah medis yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti membuat monster.
Dalam istilah medis, teratogenik berarti terjadinya perkembangan tidak normal
dari sel selama kehamilan yang menyebabkan kerusakan pada embrio sehingga
pembentukan organ-organ berlangsungtidak sempurna (terjadi cacat lahir).
Ada sejumlah bahan yang/diduga bersifat teratogenik pada manusia dan hewan,
antaralain:
Radiasi ion
(senjata atom, radioidine, dan terapi radiasi).
Infeksi
cytomegalovirus, virus herpes, parvovirus B-19, virus rubella, syphilis
dantoksoplasmosis.
Ketidakseimbangan
metabolisme, misalnya karena konsumsi alkohol selama kehamilan,kretinisme
endemic, diabetes, defisiensi asam folat, hipertermia, fenilketonuria,
reumatik dan penyakit jantung bawaan.
Komponen
kimia obat dan lingkungan seperti 13-cis-retinoic acid, isotretionin(accutane),
aminopterin, hormone androgenic, busulfan, kaptoril, enalapril, dan sebagainya.
Kontak dengan komponen teratogenik
bisa menyebabkan abnormalitas struktural yangsangat beragam pada janin, seperti
bibir sumbing, langit-langit mulut belah, dysmelia ,anencephaly dan
penyimpangan pada ventricular septal.
Efek
Teratogenik
Teratologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang perkembangan abnormal dan malformasikongenital. Termasuk
disini mempelajari klasifikasi, frekuensi, penyebab dan mekanismeperkembangan
janin dan embrio yang mengalami penyimpangan.
Teratogenisitas didefinisikan
sebagai kemampuan suatu zat eksogen (disebut teratogen) untuk menimbulkan malformasi kongenital yang tampak jelas saat lahir
bila diberikan selama kehamilan. Efek teratogen yang terjadi tergantung
dari :
1.
Kepekaan genetis janin
2.
Masa gestasi
3.
Dosis obat yang diberikan
4.
Kondisi ibu
seperti umur, nutrisi, patolog
Perubahan yang
disebabkan teratogen meliputi perubahan dalam pembentukan sel, jaringan dan
organ sehingga menyebabkan perubahan fisiologi dan biokimia yang terjadi pada
fase organogenesis. Kejadian perubahan teratogenik antara lain :
1. Menyerang zygot menjadi fertile dan mengalami
mutasi
2. Salah satu tahap siklus kehidupan pada konsepsi
dihambat
3. Mencegah pembelahan embrio ada tahap awal yang
bersifat all or none
4. Implantasi merangsang pseudopregnancy
5. Menghambat perkembangan normal plasenta : Trypan
Blue
6. menghambat transport nutrient ke yolk sack
7. Menyerang fase organogenesis dan bersifat
teratogenik
8. Fase pertumbuhan yang menyebabkan perubahan
toksikologik
9. Infant
Beberapa contoh
teratogen yaitu sebagi berikut :
1. Amphetamine
Apabila diberikan pada trimester 1 dan 2 akan menyebabkan defek pada
jantung, clept pada bibir, abnormalitas pada mata dan fetus yang diabsorpsi
akan meningkat
2. Hallucinogen
Apabila diberikan pada 16 – 12 hari akn menimbulkan defect pada otak
(Exenchehepaly, Spina Bipida, Intra Parietal, Meningocel, Cephalocel,
Hydrocephalus), Aberasi Khromosom, dan Peningkatan Leukosit
3. Marihuana
Adalah golongan narkotik yang akan menyebabkan Pin Point Pupil dan With
Drawl Symptom.
4. Meperidin, Alpharodin, Pentotal, Prometazine
Akan menyebabkan penurunan stimuli visual pada bayi
5. Alkohol
Akan menyebabkan kecacatan dan penurunan kemampuan belajar
6. Anasthetik Perinhalasi :
Nitrous Oksida (NO) akan menyebabkan hydrocephalus. Chloroform (CCl4)
akan menyebabkan teratogenik. Eter akan menyebabkan depresi
7. Anasthetik Lokal
Menyebabkan depresi bayi yang baru lahir, spasticity dan defisiensi mental.
8. Antihistamin
a. Pyrimethamin kematian fetus
b. Meclizin Clept Palate
c. Ethylamin Rantai Lurus seperti Prometazine dan
Diphenylhydrazine tidak berefek
d. Membentuk cincin mecliine yang teratogen
e. Cyclizine, Chlorcyclizine Clept Palate,
Brachygnahia dan mikrostomia
9. Transquilizer
a. Khlorphromazine akan meningkatkan pertumbuhan bayi
dan gangguan aktivitas emosional (5hari sebelum melahirkan)
b. Reserpin akan menurunkan pertumbuhan bayi dan bila
diberikan pada mencit dengan umur kehamilan trimester 2 akan mengakibatkan
neonatal mortality dan peningkatan reabsorbsi liter
c. Memprobamate akan menurunkan pertumbuhan bayi dan
menimbulkan defek learning
d. Tidak akan menimbulkan gangguan pada system
audiogenik
e. Pada manusia akan menimbulkan nasal congestion,
lethargy dan sedasi depresi
10. Analgesic Antipiretik
Salisilat akan menyebabkan resorption, malformasi skelet, defek pada lidah
spina bivida dan kelainan system vaskular
11. Senyawa Sympatomimetik
Epinephrn dapat menyebabkan hematoma dan pendarahan ekstrimitas
12. Serotonin
Menyebabkan kematian fetus, kelainan mata, kaki dan ekor. Exencephaly dan
hydrocephalus
13. Senyawa Kemoterapeutik Kanker
14. Senyawa Pengalkil : Nitrogen dan Mustard
15. Metal Mineral
B.
KARSINOGENIK
Karsinogen adalah zat, radionuklida
atau radiasi, yang merupakan agen langsung terlibat dalam menyebabkan kanker.
Hal ini mungkin karena kemampuan untuk merusak genom atau ke gangguan proses
metabolisme seluler. zat radioaktif Beberapa dianggap karsinogen, tetapi
aktivitas karsinogenik mereka disebabkan radiasi, misalnya untuk sinar gamma
dan partikel alpha, yang mereka memancarkan.
Karsinogen adalah zat yang menyebabkan penyakit kanker.
Zat-zat karsinogen menyebabkan kanker dengan mengubah asam deoksiribonukleat
(DNA) dalam sel-sel tubuh, dan hal ini mengganggu proses-proses biologis.
Karsinogenik adalah sifat mengendap dan merusak
terutama pada organ paru-paru karena zat-zat yang terdapat pada rokok. Sehingga
paru-paru menjadi berlubang dan menyebabkan kanker.
Karsinogenik adalah substansi yang menyebabkan kanker atau meningkatkan resiko timbulnya kanker. Kanker
sendiri terjadi akibat perubahan (mutasi) gen (DNA) dari sel-sel tubuh sehingga
berkembang menjadi sel abnormal yang tidak akan mati dan tumbuh tanpa bisa
dikendalikan.
Karsinogenik menimbulkan
kanker bisa secara langsung, yaitu substansi tersebut menyebabkan perubahan
atau mutasi pada DNA sel tubuh dan secara tidak langsung dengan cara memicu
pembelahan sel secara cepat sehingga akibat terlalu cepat tersebut terjadi
kegagalan menciptakan sel yang sempurna dan sel kanker pun timbul.
Menurut
WHO (World Health Organization), 35% karsinogenik berasal dari makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari, 30%-nya
berasal dari rokok yang anda hisap setiap harinya dan sisanya dari paparan
lingkungan lainnya.
Secara garis besar sumber karsinogenik dapat dibagi menjadi :
- Obat-obatan.
Beberapa macam obat seperti obat penenang, obat penurun panas, antibiotik,
obat penurun panas, obat anti nyeri dll memiliki kandungan
kimia yang bila menumpuk bisa meningkatkan resiko terkena kanker. Karena
itu penting untuk mengkonsumsi obat sesuai dengan indikasinya dan dosis
yang tepat pula. Begitu pula dengan berbagai produk yang digunakan dalam
proses pertanian seperti pupuk, pestisida dll. Penting juga untuk
menggunakan bahan berbahaya tersebut
secara bijaksana.
- Polusi
lingkungan. Polusi yang dihasilkan
oleh pabrik, kendaraan, maupun sumber pembangkit tenaga listrik memiliki
potensi besar menimbulkan kanker pada paparan terus menerus.
- Virus. Berbagai macam virus telah diakui
berhubungan dengan timbulnya kanker. Seperti Hepatitis
virus, Epstein-barr virus, Human papiloma virus dll. Virus-virus ini
menimbulkan perubahan pada tingkat seluler sehingga terjadi mutasi gen.
- Gaya hidup.
Berbagai gaya hidup
tak sehat menuntun anda pada paparan karsinogenik seperti merokok,
meminum alkohol, obesitas,
kurang olahraga dll.
- Makanan.
Tidak hanya makanan kaleng atau
buatan pabrik yang mengandung karsinogenik tapi juga pada makanan alamiah
misalnya aflatoksin pada kacang tanah.
- Sinar
matahari. Dengan adanya fenomena rumah kaca dan bolongnya ozon, tubuh kita
terpapar dengan sinar ultraviolet yang dapat memicu timbulnya kanker.
Menurut
The International Agency for Research on Cancer (IARC), karsinogenik
dibagi menjadi :
- Grup
1 : karsinogenik pada manusia.
- Grup 2 : kemungkinan besar karsinogenik pada
manusia
- Grup 3 : mungkin karsinogenik pada manusia
- Grup 4 : tidak terklasifikasi sebagai
karsinogenik pada manusia
- Grup
5 : mungkin tidak karsinogenik pada manusia
Karena sulitnya menentukan suatu substansi sebagai suatu
karsinogenik (membutuhkan penelitian dan percobaan jangka panjang), maka hanya
100 bahan yang pasti diklasifikasikan sebagai karsinogenik pada manusia,
sisanya hanya dikategorikan mungkin karsinogenik.
Tabel
Bahan Karsinogenik Pada Manusia
American
Konferensi Hiegenis Industri dan Pemerintahan
Konferensi Amerika Pemerintah
Hiegenis Industri (ACGIH) adalah sebuah organisasi swasta yang terkenal karena
publikasi nilai-nilai ambang batas (SVLK) untuk eksposur pekerjaan dan monograf
tentang bahaya kimia tempat kerja. Ini mengkaji carcinogenicity sebagai bagian
dari penilaian lebih luas tentang bahaya pekerjaan bahan kimia.
Grup A1:
karsinogen manusia Dikonfirmasi
Grup A2: karsinogen
manusia Diduga
Kelompok A3: Dikonfirmasi hewan karsinogen
dengan relevansi diketahui manusia
Group A4:
Tidak diklasifikasikan sebagai karsinogen manusia
Group A5: Tidak diduga sebagai karsinogen
manusia
Uni Eropa
Klasifikasi
Uni Eropa karsinogen yang terkandung dalam Directive Bahan Berbahaya dan
Dangerous Preparations Directive. Ini terdiri dari tiga kategori:
Kategori 1:
Zat diketahui karsinogenik bagi manusia
Kategori 2:
Zat yang harus dianggap sebagai jika mereka karsinogenik bagi manusia.
Kategori 3:
Zat yang menimbulkan kekhawatiran bagi manusia, karena efek karsinogenik
mungkin tetapi yang menghasilkan informasi yang tersedia tidak memadai untuk
membuat penilaian memuaskan.
Skema penilaian sedang dihapus mendukung skema GHS
(lihat di atas), untuk yang sangat dekat dalam definisi kategori.
Pada umumnya,
karsinogen dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu karsinogen yang berasal
dari bahan pangan yang biasanya merupakan karsinogen alami dan karsinogen
non-bahan pangan.
1.
Karsinogen yang Berasal dari Bahan Pangan
Karsinogen dari bahan pangan banyak terdapat pada
lemak, hydrazin pada jamur champignon, solanin pada kentang berwarna hijau,
aflatoksin pada jagung, bnezoapyrene pada makanan yang diawetkan dengan
pengasapan, sakarin, dan siklamat. Bahan-bahan tersebut diduga dapat memicu
kanker secara mutagen.
2.
Karsinogen yang Berasal dari Non-bahan Pangan
Yang termasuk karsinogen jenis ini antara lain asap rokok,
polusi udara yang mengandung timbal atau karbon monoksida, kandungan merkuri
pada kosmetik, alkohol, penggunaan obat kimia yang tidak semestinya, dan
sebagainya.
Lilin
Parafin Bahan Karsinogenik
Lilin parafin selama ini banyak digunakan orang untuk
berbagai keperluan, antara lain sebagai penerang, pengusir lalat, dan pengharum
ruangan. Lilin juga dipakai untuk menimbulkan nuansa hangat dan romantis dalam
candlelight dinner. Lilin ini terbuat dari petroleum
Dari penelitian tersebut, jika lilin parafin hanya dipakai
pada saat-saat tertentu, mungkin polutan yang dikeluarkan tidak akan terlalu
berpengaruh pada kesehatan. Akan tetapi, jika lilin ini digunakan
bertahun-tahun atau dinyalakan di dalam ruangan tanpa ventilasi, lilin ini
dapat menimbulkan masalah bagi kesehatan Anda. Selain itu, orang yang alergi
dengan parafin juga langsung akan memperlihatkan reaksi alergi dengan
menyalakan lilin. Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa lilin lebah
(beeswax) dan lilin yang terbuat dari kedelai (soy) lebih aman untuk dipakai
karena tidak mengeluarkan polutan yang berbahaya bagi kesehatan walaupun
harganya relatif lebih mahal.
Plastik
dan Polimer Sintetik : Bahan Pemicu Kanker
Plastik agaknya sulit dipisahkan dengan kehidupan masyarakat.
Nilai kepraktisan dan ekonomis plastik sebagai bahan pengemas menjadikannya
suatu benda yang hampir selalu dibutuhkan. Namun, berita yang baru marak
akhir-akhir ini menyingkap kelemahan plastik sebagai benda praktis dalam
kehidupan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengingatkan
masyarakat untuk tidak menggunakan kantung plastik atau tas kresek berwarna
sebagai wadah makanan siap santap secara langsung. Bahan kimia yang terkandung
dalam plastik beresiko membahayakan kesehatan. Kantong plastik warna hitam
bersifat karsinogenik. Oleh karena itu, dalam jangka panjang, penggunaan
kantong plastik berwarna hitam bisa menyebabkan kanker. Plastik dari proses
daur ulang itu diragukan kebersihannya. Dalam proses pembuatan plastik tahan
panas, biasanya ditambahkan senyawa Penta Cloro Bifenil (PCB). Bahan ini yang
berfungsi sebagai static agent. PCB menentukan kualitas plastik. Oleh karena
itu, plastik yang tahan panas dimungkinkan mengandung PCB lebih banyak dan
tentunya ini berbahaya bagi manusia.
Karsinogen pada Penyedap Makanan (MSG)
Bahan yang mengandung karsinogen tidak hanya terdapat pada
bahan-bahan kimia saja. Karsinogen ternyata juga ditemui pada zat yang biasanya
ada atau bahkan sengaja ditambahkan pada makanan kita sehari-hari sebagai bahan
untuk penyedap makanan, seperti yang terdapat pada MSG atau bumbu penyedap
makanan
Oleh sebab itu, kurangilah makanan yang banyak mengandung
bahan karsinogen yang dapat memicu tumbuhnya sel kanker, seperti mi instan, dan
makanan yang sudah berjamur (biji-bijian, kedelai, atau jagung) karena pada
makanan yang sudah berjamur sudah terserang Aspergilus Flavus yang juga
berpotensi menyebabkan kanker.
Bahaya
Pemanis Buatan
Pemanis buatan seperti pada siklamat dan sakarin, dapat
memicu tumbuhnya kanker kandung kemih. Meskipun dalam pemakaiannya diizinkan
oleh FDA (Food and Drug Association), tetap saja ada batas-batas dalam
penggunaannya, yaitu siklamat 11 mg/kg berat badan per hari.
Selain
pada pemanis buatan dan penyedap makanan, ternyata zat pemicu adanya kanker
atau karsinogen juga terdapat pada pengawet makanan, seperti formaldehida
sebagai bahan pengawet tahu atau bakso; zat warna tekstil (bukan pewarna
makanan), seperti methanyl yello pada krupuk, tahu, dan lain-lain; juga
rhodamin, zat pewarna merah pada sirup. Menurut penelitian, zat-zat tersebut
dapat menimbulkan kanker hati.
Karsinogen
pada Sate
Sate juga terdapat zat karsinogen yaitu pada proses membakar
sate tersebut, zat karbon dari hasil pembakaran ikut juga dalam daging sate
yang di bakar. Zat karbon tersebut ternyata juga menjadi zat karsinogen yang
dapat menimbulkan kanker.
Kandungan
Timbal pada Kertas
kertas kemasan dan kertas non-kemasan (kertas koran dan
majalah) ternyata mengandung timbal (Pb) melebihi batas yang ditentukan. Di
dalam tubuh manusia, timbal masuk ke dalam saluran pernapasan atau pencernaan
menuju sistem peredaran darah dan kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain,
seperti ginjal, hati, otak, saraf, dan tulang.
Jika mengalami keracunan yang diakibatkan oleh timbal, pada
orangdewasa 3P gejala, yaitu :
1.
pallor (pucat)
2.
pain (sakit)
3.
paralysis (kelumpuhan).
Keracunan
yang terjadi bisa berakibat kronis dan akut. Namun, sebagai orang yang hidup di
lingkungan sosial.
Styrofoam
yang Tak Ramah Lingkungan
Bahan pengemas styrofoam atau polystyrene kini telah menjadi
pilihan yang paling populer bagi setiap kalangan pedagang karena dengan
menggunakan bahan yang terbuat dari bahan styrofoam tersebut, tampilan makanan
yang dibungkus terlihat lebih mahal dan bagus serta mampu untuk mencegah
kebocoran, terutama makanan berkuah. Selain itu, styrofoam juga mampu menahan
panas ataupun dingin dan masih nyaman untuk dipegang serta bahan styrofoam
tersebut juga ternyata murah.
Namun, pada Juli 2001, divisi keamanan pangan dari
Pemerintahan Jepang mengungkapkan bahwa residu dari stryrofoam dalam makanan
sangat berbahaya. Residu tersebut dapat menyebabkan Endocrine Disrupter (EDC),
yaitu suatu penyakit yang terjadi akibat gangguan pada sistem endokrinologi dan
reproduksi manusia akibat mengandung bahan kimia karsinogen dalama makanan.
Beberapa
sumber makanan yang di dalamnya terkandung zat karsinogen :
Jamur, basil, seledri, kurma, bumbu, lada, adas, parsnips dan minyak sitrus dapat melindungi diri dari jamur, serangga, dan binatang.
Jamur, basil, seledri, kurma, bumbu, lada, adas, parsnips dan minyak sitrus dapat melindungi diri dari jamur, serangga, dan binatang.
Hidrokarbon
aromatik. Senyawa ini merupakan karsinogen yang sangat berbahaya. Contoh lain
dari senyawa ini yang paling terkenal adalah 3,4-benzpirena. Senyawa ini
terbentuk dari setiap bahan yang terbakar dengan tidak sempurna, misalkan saja
pada batu bara, asap rokok, pembakaran kendaraan bermotor, kopi, gula gosong,
dan lain sebagainya.
Amina
Aromatik. Bahan ini biasa digunakan sebagai zat pewarna pada industri
Pada makanan-makanan dengan pengolahan yang
tidak tepat. Misalkan saja, pada makanan yang melalui proses pemasakan pada
suhu yang terlalu tinggi dan terlalu panas, cara penggorengan yang berlebihan,
dan penggunaan minyak goreng yang berulang-ulang. Pengawetan makanan dengan cara
pengasinan yang berlebihan.
Bahan-bahan
buatan, seperti pemanis buatan, pewarna buatan, penyedap buatan, dan sebagainya.
C.
MUTAGENIK
Mutagenetik adalah sifat dasar kimia yang menyebabkan mutasi gen. Mutasi
adalah suatu perubahan yang terjadi pada bahan genetik yang menyebabkan
perubahan ekspresinya. Perubahan bahan genetik dapat terjadi pada tingkat
pasangan basa, tingkat satu ruas DNA, bahkan pada tingkat kromosom. Peristiwa
terjadinya mutasi disebut mutagenesis. Sedangkan, individu yang
mengalami mutasi sehingga menghasilkan fenotip baru disebut mutan.
Faktor yang menyebabkan mutasi disebut mutagen.
Mutagen adalah
bahan-bahan yang dapat menyebabkan mutasi yaitu
1. Mutagen kimia
1. Mutagen kimia
Bahan-bahanyang dapat menyebabkan mutasi antara lain
formaldehida, kolkisin, akridin, etil metan sulfat (EMS), etil etan sulfanoat
(EES), asam nitrit, hydrogen peroksida, kafein, bahan pengawet dan lain-lain.
2.
Mutagen fisika
Bahan-bahan fisika yang dapat menyebabkan mutasi antara lainsuhu,
sinar ultraviolet, sinar x, sinar gamma, partikel a dna b, neutron dan radiasi
kosmis.
3. Mutagen biologi
3. Mutagen biologi
Bahan-bahan biologi yang dapat meyebabkan mutasi antara lain
virus dan bakteri. Selain itu ada mutagen biologi yang sering menyebabkan yaitu
elemn loncat adalah rangkaian nukleotida atau DNA yang dapat berpindah tempat.
Perubahan bahan genetik, baik mutasi
tingkat gen maupun mutasi kromosom dapat terjadi secara alami atau buatan.
1) Mutasi alami
Mutasi alami dapat terjadi akibat
kesalahan secara acak yang berlangsung dalam proses replikasi, saat pembelahan
sel, atau karena adanya unsur dalam material genetik yang dapat berubah secara
acak. Mutasi terjadi secara lambat, kemungkinan terjadinya mutasi di alam,
kira-kira satu di antara satu juta sampai satu milyar kejadian. Faktor luar
yang secara alami merangsang terjadinya mutasi adalah sinar-sinar kosmis dari
luar angkasa, sinar radioaktif yang terdapat di alam, dan sinar ultraviolet.
2) Mutasi
buatan
Peristiwa mutasi alami terjadi sangat lambat. Oleh karena itu, manusia
melakukan perubahan materi genetik yang sengaja dibuat untuk kepentingannya.
Mutagen yang dapat dipakai untuk merangsang mutasi adalah:
(a) Bahan fisik, misalnya berbagai
gelombang cahaya pada sinar matahari, seperti ultraviolet, infra merah, dan
sinarsinar radioaktif seperti sinar a, b,g.
(b) Bahan kimia, antara lain etil metan
sulfonat (EMS), etiletan sulfonat (EES), dan idroksilamin (HA).
(c) Bahan biologis yang merupakan bahan
mutakhir digunakan ialah elemen loncat. Selain mutagen di atas, suhu yang
tinggi dan virus juga merupakan mutagen. Sinar X menyebabkan mutasi kromosom
dengan cara memutus kromosom menjadi beberapa bagian. Bagian-bagian ini
dapat hancur atau bergabung dengan kromosom lain. Peristiwa ini menyebabkan
mutasi gen atau mutasi kromosom. Sifat sinar X ini dapat dimanfaatkan untuk
mendapatkan mutan tumbuhan maupun hewan agar mempunyai sifat yang lebih
baik untuk keuntungan manusia. Hasil mutasi buatan dari radiasi sinar X, antara
lain: bibit unggul padi kultivar atomita I dan II, kedelai kultivar
Muria, dan tomat kultivar Boutset. Pemberian bahan kimia kolkisin
dapat menghambat kerja mikrotubulus sehingga pemisahan kromatid pada fase
anafase tidak terjadi dan mengakibatkan poliploidi. Hal ini dimanfaatkan untuk
menghasilkan buah tanpa biji, misalnya semangka.
LITERATUR
http://sir-teteg.blogspot.com/2008/07/teratogenik-mutagenik-dan-karsinogenik.html
0 komentar:
Posting Komentar