a. Pengertian
Perencanaan
Perencanaan secara garis besar diartikan seagai proses mendefinisikan
tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkann
rencana aktivitas kerja organisasi. Pada dasarnya yang dimaksud perencanaan
yaitu memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa (what), siapa (who),
kapan (when), dimana (where), mengapa (why), dan bagaimana
(how). Jadi perencanaan yaitu fungsi seorang manajer yang berhubungan
dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan,
kebijaksanaan-kebijaksanaan serta program-program yang dilakukan. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau secara formal. Rencana informal
adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota
suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus
dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal
adalah merupakan bersama anggota korporasi, artinya setiap anggota harus
mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi
ami guitar dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
b. Tujuan
Perencanaan
1. Untuk memberikan pengarahan baik
untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat
mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama,
dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika
seorang manajer membuat rencana, dia dipaksa untuk melihat jauh ke depan,
meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun
rencana untuk menghadapinya.
c. Untuk meminimalisir pemborosan.
Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien
dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga
dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi
dalam perusahaan. untuk menetapkan tujuan dan
standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses
pengontrolan dan pengevalusasian.
c. Proses
Perencanaan
Menurut T. Hani Handoko (1999) kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui
empat tahap sebagai berikut :
1.
Menetapkan
tujuan atau serangkaian tujuan
2.
Merumuskan
keadaan saat ini
3.
Mengidentifikasikan
segala kemudahan dan hambatan
4.
Mengembangkan
rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan
d. Alasan Perlunya Perencanaan
Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan :
1.
Untuk mencapai “protective
benefits” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan
dalam pembuatan keputusan.
2.
Untuk mencapai “positive
benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi.
e. Manfaat
Perencanaan
Beberapa manfaat perencanaan adalah :
1.
Membantu
manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan
2.
Memungkinkan
manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
3.
Membantu
penempatan tanggung jawab lebih tepat
4.
Memberikan cara
pemberian perintah untuk beroperasi
5.
Memudahkan dalam
melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi
6.
Membuat tujuan
lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipaham
7.
Meminimumkan
pekerjaan yang tidak pasti
8.
Menghemat waktu,
usaha, dan dana
f. Kelemahan
Perencanaan
Beberapa kelemahan perencanaan adalah :
1.
Pekerjaan yang
tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata
2.
Perencanaan
cenderung menunda kegiatan
3.
Perencanaan
mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi
4.
Kadang-kadang
hasil yang paling baik didapatkan oleh penanganan setiap masalah pada saat
masalah tersebut terjadi
5.
Ada beberapa
rencana yang diikuti caracara yang tidak konsisten
g. Hubungan Perencanaan dengan Fungsi Lain
Perencanaan adalah fungsi yang paling dasar dari fungsi manajemen lainnya.
Fungsi perencanaan dan fungsi-fungsi serta kegiatan manajerial lainnya adalah
saling berhubungan saling tergantung dan berinteraksi.
Pengoranisasian (organizing) adalah perencanaan untuk menunjukkan
car dan perkiraan bagaimana mengoranisasikan sumber daya-sumber daya orgnisasi
untuk mencapai efektivitas paling tinggi.
Pengarahan (directing) adalah perencanaan untuk menentukan kombinasi
paling baik dari sumber daya-sumber daya yang diperlukan untuk mengarahkan,
mempengaruhi dan memotivasi karyawan.
Pengawasan (controlling) adalah perencanaan dan pengawasan yang
saling berhubungan erat. Pengawasan bertindak sebagai kriteria penilaian
pelaksanaan kerja terhadap rencana.
h. Elemen
Perencanaan
Perencanaan terdiri dari dua elemen penting, yaitu sasaran (goals)
dan rencana itu sendiri (plan).
a.
Sasaran
Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup,
atau seluruh organisasi. Sasaran sering pula disebut tujuan. Sasaran memandu
manajemen membuat keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu
pekerjaan.
b.
Rencana
Rencana atau plan adalah dokumen yang digunakan
sebagai skema untuk mencapai tujuan. Rencana biasanya mencakup alokasi sumber
daya, jadwa, dan tindakan-tindakan penting lainnya. Rencana dibagi berdasarkan
cakupan, jangka waktu, kekhususan, dan frekuensi penggunaannya. Berdasarkan
cakupannya, rencana dapat dibagi menjadi rencana strategis dan rencana
operasional. Rencana strategis adalah rencana umum yang berlaku di seluruh
lapisan organisasi sedangkan rencana operasional adalah rencana yang mengatur
kegiatan sehari-hari anggota organisasi.
i. Tipe -Tipe Perencanaan
Secara umum perencanaan terbagi atas dua tipe utama, yaitu :
1.
Perencanaan Strategis (Strategic Planning) adalah perencanaan jangka
panjang (long term plan) yang dirancang untuk memenuhi tujuan-tujuan
organisasi yang lebih luas.
2.
Perencanaan Operasional (Operational Planning) adalah perencanaan
jangka pendek yang dirancang untuk menerjemahkan rencana jangka panjang ke
dalam serangkaian kegiatan yang lebih rinci. Ia merupakan terjemahan sekaligus
penunjang rencana jangka panjang.
j. Perencanaan
Strategis Versus Perencanaan Operasional
Berikut ini adalah perbandingan
antara perencanaan strategis dengan perencanaan operasional yang ditinjau dari
sembilan aspek :
No.
|
Aspek
|
Perencanaan Operasional
|
Perencanaan Strategis
|
1.
|
Isu bahasan
|
Masalah-masalah pengoperasian
|
Keberlangsungan serta pengembangan organisasi jangka
panjang
|
2.
|
Sasaran
|
Keuntungan saat ini
|
Keuntungan di waktu yang akan datang
|
3.
|
Batasan
|
Lingkungan sumber daya saat ini
|
Lingkungan sumber daya waktu yang akan datang
|
4.
|
Hasil yang diperoleh
|
Efisiensi dan stabilitas
|
Pengembangan potensi mendatang
|
5.
|
Informasi
|
Dunia bisnis saat ini
|
Kesempatan dan peluang di waktu yang akan datang
|
6.
|
Organisasi
|
Birokrasi/Stabil
|
Kewiraswastaan/Fleksibel
|
7.
|
Kepemimpinan
|
Cenderung Konservatif
|
Menginspirasikan perubahan secara radikal
|
8.
|
Pemecahan Masalah
|
Berdasarkan pengalaman masa lalu
|
Antisipatif, menemukan pendekatan-pendekatan baru
|
9.
|
Tingkat Resiko
|
Resiko rendah
|
Resiko tinggi
|
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Dasar-Dasar Perencanaan. http://fecon.uii.ac.id/ images/ Hand _Out
Manajemen/Sejarah_Pemikiran_Mnj/sppm-07-dasar dasar %20 perencanaan.pdf. Diakses tanggal 19 Februari 2013.
Novia, dkk.
2011. Perencanaan Dalam Manajemen. http://mbegedut. blogspot. com2011/09/contoh-makalah-perencanaan-dalam.html. Fakultas Ekonomi; Universitas Negeri Malang. Diakses
tanggal 19 Februari 2013.
Nursyamsi,
Julius. 2010. Proses Perencanaan. http://staff.uny.ac.id /sites/default/ files/pendidikan/Mimin%20Nur%20Aisyah,%20M.Sc.,%20Ak./Bab%205%20Proses%20Perencanaan.pdf. Diakses tanggal 19 Februari 2013.
0 komentar:
Posting Komentar